Tekuni Dunia Bawah Air Sejak 2008, Putra Kini Jadi Basarnas Berlabel Internasional

(Baliekbis.com), Penyelaman menjadi hal krusial yang harus dikuasai para rescuer (penolong) Basarnas. Tentunya Harus dimaklumi bahwa, 2/3 wilayah NKRI adalah perairan. Semakin padat pelayaran di Zona Economi Exslusive (ZEE) maka resiko terjadi kecelakaan di air semakin tinggi pula.

Tidak hanya bidang pelayaran, bidang penerbangan seperti tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dan Air Asia di laut, orang terseret arus sungai yang deras, tenggelam di kolam yang keruh, air terkontaminasi bahan kimia, hingga menjelajah goa di dasar air, membutuhkan komptensi selam khusus yang harus dikuasai tim SAR Basarnas.

Berawal dari hobi, Putra menekuni dunia bawah air sejak tahun 2008. Tantangan menyelam itu semakin menjadi-jadi ketika ia masuk Basarnas tahun 2010 sebagai rescuer.

Menyelam, dari tingkatan demi tingkatan ia dalami. Mulai dari recreational diver dengan kedalaman maksimal 40 meter tanpa penyelaman dekompresi. technical diving dengan kedalaman 40 meter sampai 100 meter, hingga public safety diving (penyelaman keselamatan masyarakat). Semua ilmu menyelam itu tidak hanya ia peroleh dari dalam negeri, tetapi juga pelatihan di luar negeri.

“Masing-masing penyelaman memiliki tujuan. Misalnya, recreational diving. Pada tahap ini dimulai dari open water diver, advanced diver, rescue diver, master scuba diver, dan level dive profesional. yang dimulai dari divemaster, open water scuba instructor, hingga ke level yang paling tinggi yaitu instructor trainer,” ungkapnya.

Sementara pada technical diving berkaitan dengan dekompresi dimana menggunakan gas campuran antara oksigen, helium, dan nitrogen atau biasa disebut trimix. Pada technical diving ini secara garis besar dibagi menjadi 5 jenis pelatihan, yaitu open circuit (intro to technical, nitrox. advanced nitrox, deco procedure, helitrox, extended range, trimix, dan advance trimix), rebreather atau close circuit rebreather (air diluent, air diluent deco, helitrox, mixed gas, advanced mixed gas), service (nitrox blender, advanced blander) overhead (cavern, intro to cave, full cave, rebreathen cavern, rebreather intro to cave, rebreather full cave), dan professional (technical divemaster, technical instructor, instructor trainer).

“Pada technical diving ini, saya menyelesaikan pelatihan instructor trainer dan advanced trimix 100 meter di Philipina selama 18 hari,” tuturnya. Putra menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia. Ia bersama 14 peserta lainnya dari Malaysia, Singapura, Manila, Persia, Iran, Thailand, Swedia, Ukrania, dan lainnya.

Pada jenjang public safety diving atau penyelaman keselamatan publik adalah pekerjaan bawah laut yang dilakukan oleh penegak hukum. penyelamatan kebakaran, dan tim penyelam pencarian dan penyelamatan. Penyelam keselamatan publik berbeda dari penyelam rekreasi, ilmiah dan komersial yang umumnya dapat merencanakan tanggal, waktu, dan lokasi penyelaman. Mereka menyelam jika kondisinya kondusif untuk tugas tersebut.

Sementara penyelam keselamatan publik bekerja dalam kondisi darurat selama 24 jam sehari. 7 hari seminggu, dan mungkin diminta untuk menyelam di tengah malam, selama cuaca buruk, dalam “air hitam” atau tanpa visibilitas, atau di perairan yang tercemar oleh bahan kimia dan biohazard. “Sebenamya inilah yang harus dikuasai dan dikembangkan oleh penyelam Basarnas dalam rangka mendukung tugas dan fungsinya, karena tim underwater Basarnas dituntut untuk bergerak cepat pada momentum yang tidak dapat diprediksi dan medan yang ekstrem untuk operasi SAR,” tamhanya.

Dari berbagai pelatihan menyelam yang in geluti tersebut, Putra kini menjadi rescuer Basarnas sekaligus penyelam Indonesia yang berlabel internasional. Putra juga memiliki rating instruktur penyelam pada air yang terkontaminasi (contaminated water diver operation). Tidak hanya itu, ia juga telah mencapai level tertinggi dalam penyelaman sebagai penyelam 100 meter (advanced trimix diver) serta memiliki kompetensi pada diver profesional dengan rating instructor trainer. (udi)