Tekan Kematian,  RSUD Wangaya Tingkatkan Pelayanan

(Baliekbis.com), Tekan angka kematian ibu dan anak RSUD Wangaya terus berupaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Demikian disampaikan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima Tim Penilai Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu – Bayi (GRSSI-B) Provinsi, Jumat (10/8) di RSUD Wangaya, Denpasar. Dalam kesempatan itu hadir Ketua TP-PKK Ny. I.A. Selly D. Mantra, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Kerti Rai Iswara, Direktur RSUD Wangaya, dr. Setiawati Hartawan, Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini dan sejumlah OPD terkait lainnya.

Rai Mantra dalam sambutannya mengatakan sebagai rumah sakit milik pemerintah Kota Denpasar, RSUD Wangaya selalu berusaha memberikan pelayanan kesehatan terbaik, begitu pula dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi. RSUD Wangaya juga mendukung tujuan Millenium Developmnet Goals (MDG’s) 2015 untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.  “Beberapa langkah telah dilakukan RSUD Wangaya sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi diantaranya adalah memberikan pelatihan Penanganan Obstetri Neonatal Emergency Komperhensif (PONEK), pelatihan manajemen laktasi, melakukan transfer pengetahuan dan keterampilan untuk SDM di puskesmas dan melaksanakan kelas ibu hamil serta melaksanakan kegiatan klinik laktasi,” ujar Rai Mantra.

RSUD Wangaya sudah lulus pada akreditasi yang dilaksanakan pada bulan juni lalu dan berturut – turut telah meraih Peringkat Paripurna. “Ini berarti RSUD Wangaya telah memiliki standar bertaraf nasional dalam pelayanannya. Hal ini tentu tidak terlepas dari komitmen serta peran serta seluruh komponen yang ada di RSUD Wangaya,” ujar Rai Mantra. Lebih lanjut Walikota Rai Mantra berharap prestasi yang diperoleh oleh RSUD Wangaya dapat dipertahankan, terutama untuk kegiatan gerakan rumah sakit sayang ibu dan bayi. Keberhasilan evaluasi ini bukan hanya dilihat dari hasil yang diberikan tim evaluasi Provinsi Bali saja tetapi yang lebih ingin ditekankan adalah semua yang dipersiapkan untuk acara evaluasi ini tidaklah semu. Tetapi memang benar dijadikan prosedur tetap dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi pada rumah sakit ini baik dari sisi administrasi atau pun pelayanan kesehatan secara langsung. Kepada tim evaluasi Provinsi Bali Rai Mantra menyampaikan bahwa apapun hasil dari evaluasi ini berdampak sangat besar terhadap peningkatan mutu pelayanan nantinya dan berharap diakhir evaluasi nanti tim penilai GRSSI-B Provinsi Bali dapat memberikan masukan atas kekurangan dari proses pelayanan yang telah dilaksanakan dan tentunya ini akan menjadi bahan evaluasi RSUD Wangaya selanjutnya.

Ketua Tim Penilai Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu – Bayi (GRSSI-B) Provinsi Bali, Dr. Made Laksmiwati mengatakan penilaian Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu – Bayi (GRSSI-B) dilaksanakan rutin setiap tahunnya dimana bertujuan untuk memonitor rumah sakit yang ada di Bali baik itu rumah sakit negeri maupun swasta. “Tujuannya untuk menekan angka kematian ibu dan anak sehingga nantinya bagaimana peran rumah sakit didalam memberikan suatu standar pelayanan terutama kesehatan ibu dan anak,” ujarnya.(sus/esa)