Tata Parkir, Desa Pakraman Padangtegal Ubud Sosialisasi Sopir Travel

(Baliekbis.com), Upaya Desa Pakraman Padang Tegal Ubud dalam menata kawasan parkir di wilyahnya tidak berhenti sampai dibangunnya kawasan central parkir di areal Monkey Forest Ubud, tahun lalu. Kini pihak Desa Adat memanggil hampir 200 lebih sopir travel yang beroperasi di kawasan tersebut, untuk mengikuti sosialisasi program desa adat yang berhubungan dengan penataan kawasan palemahan di desa tersebut.

Seperti dipaparkan oleh Bendesa Pakraman Padangtegal I Made Gandra, pada saat sosialisasi yang digelar di central parkir Monkey Forest Ubud, Senin (23/9). Menurutnya dengan telah beroperasinya bangunan areal parkir baru tersebut diperkirakan kini central parkir Monkey Forest Ubud mampu menampung hampir 1.500 unit mobil. Dikatakan dengan kapasitas itu, kawasan wisata Ubud khususnya di Desa Pakraman Padang Tegal Ubud dipastikan bersih dari parkir liar. Karena kendaraan sudah tertampung di central parkir, termasuk ruas parkir lainnya.

Sementara itu untuk tarif parkir, untuk roda 4 dikenakan tarif Rp.5000 pada jam pertama  setelahnya dikenakan biaya Rp.2000 per jamnya. Sedangkan untuk roda 2 kenakan tarif Rp.2000 pada jam pertama, selanjutnya dikenakan tarif Rp.1000 perjamnya. Ditambahkan saat ini selain di Monkey Forest, pihak Desa Pakraman Padangtegal juga memiliki sentra parkir dilokasi Jl. Gotama, Jl. Hanoman dan Jl. Jembawan.

I Made Gandra juga memaparkan, tujuan dari penataan palemahan termasuk kawasan parkir ini adalah agar tercipta kawasan tempat tinggal yang bersih, sehat dan nyaman. Disamping juga menata tempat-tempat usaha milik desa, pengusaha lokal dan pendatang agar tertata rapi. “Selain kami memiliki pelayanan shuttle bus, dalam sentra parkir akan dibangun kantin untuk para sopir, ini penting untuk kenyamanan bersama,” jelas Bendesa I Made Gandra. Pada acara sosialisasi tersebut I Made Gandra juga menjelaskan beberapa pararem desa adat yang harus dipatuhi oleh pihak-pihak pelaku pariwisata di Desa Pakraman Padangtegal Ubud.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perhubungan Kab. Gianyar, I Made Rai Ridharta, menjelaskan beragam upaya telah dicoba oleh instansi terkait untuk menanggulangi kemacetan di Kawasan Wisata Ubud. Namun dari semuanya itu, benang merahnya adalah keterbatasan parkir. Bahkan tahun lalu kawasan Ubud telah dijadikan zona bebas parkir.  Penataan parkir ini pada intinya ingin menciptakan kawasan Ubud yang tertib, nyaman dan aman tidak hanya untuk wisatawan juga bagi warga lokal disana. Rai Ridharta juga menyatakan kesalutannya pada Desa Pakraman Padangtegal untuk turut berpartisipasi membantu pemerintah secara mandiri menata kawasan parkir. Pada kesempatan sosialisasi itu juga diadakan tanya jawab sekaligus dengar pendapat dari para sopir yang menjadi peserta sosialisasi. (eni)