Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal Banjar Lebah Sumerta Dibuka

(Baliekbis.com), Sebagai bentuk apresiasi terhadap peringatan HUT ST. Yowana Jaya ke- 71th Banjar Lebah, Desa Adat Sumerta dan juga dalam upaya mendukung program Pemerintah Kota Denpasar melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang adi luhung yang tengah berkembang di Denpasar, ST. Yowana Br. Lebah, Kecamatan Denpasar Timur mengadakan sebuah lomba Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal untuk pertama kalinya, Jumat sore, (27/1) di Balai Banjar Lebah, Desa Adat Sumerta. Dimana kegiatan ini di hadiri dan disaksikan langsung oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus membuka festival yang ditandai dengan Nepak Kendang (Pemukulan Kendang).
Sebelum Lomba Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal Banjar ini di mulai, para penonton di pukau dengan penampilan penari Jauk Manis dan mekendang tunggal yang dimainkan oleh warga setempat, yang uniknya tukang kendang tunggal ini dimaikan oleh wanita. Dengan luwes dan gagah penari ini menarikan tarian jauk dengan pakem-pakem yang kokoh sesuai dengan karakter jauk yang kuat. Di iringi dengan irama kendang yang memicu semangat, tarian jauk ini pun semakin lincah ditarikan untuk menghibur para penonton.

Sementara Ketua Panita Lomba I Gede Darma Sadnyana mengatakan, selain untuk melestarikan seni budaya, Lomba Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal ini juga sebagai sebagai ajang untuk menggali potensi seniman muda Denpasar serta untuk dapat meningkatkan kecintaan pada seni budaya Bali khususnya tari jauk dan mekendang tunggal yang perlu dilestarikan di jaman modern seperti sekarang ini. Dimana Lomba Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal ini di ikuti oleh 46 pasang peserta se-Bali dengan katagori umum (batas umur maksimal 23 tahun)yang di bagi dalam dua hari pelaksanaan lomba yakni pada tanggal 27 Januari 2017 sebanyak 23 pasang penari serta pekendang dan tanggal 28 Janurai 2017 sisanya sebanyak 23 pasang lagi.

 

Salah satu peserta penari Made Redi Kesuma asal Gianyar mengatakan, Lomba Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal se-Bali yang diselenggarakan ST. Yowana Jaya, Br. Lebah Denpasar ini sangatlah bagus dan menarik sekali, dimana dengan lomba seperti ini kita sebagai penari bisa menyalurkan bakat dan hobi sekaligus bisa menampilkan sebuah karya seni budaya Bali dengan pakem-pakem yang ada guna pelestarian seni budaya kususnya tari jauk dan kendang. Apa lagi ini lomba se-Bali, pasti akan banyak sekali penari-penari muda yang akan menunjukan ke ahliannya dalam menari dan saya harapkan lomba-lomba seperti ini bisa terus di selenggarakan. (ays’)