Tangani Atlet Cedera, KONI Badung Gelar Workshop

(Baliekbis.com),Tidak hanya memaksimalkan persiapan para atletnya jelang berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIII/2017 di Gianyar September mendatang, KONI Badung juga menggelar workshop bagi para pelatih, khususnya dalam  penanganan atlet cedera. Tujuannya jelas, untuk mengantisipasi duta-duta terbaik kabupaten berlambang keris ini, jika mengalami cedera serius.

Ketua Umum KONI Badung, Si Putu Raka Arnawa menjelaskan, workshop akan dilangsungkan Sabtu (26/08/2017) di GOR Purnakrida, Kerobokan, Badung. Para pelatih atlet-atlet dari 34 cabor yang akan tampil pada Porprov nanti, diberikan  pengetahuan cara-cara mengantisipasi agar atlet tidak cedera. ”Pun saat terjadi cedera, sang pelatih mengetahui langkah awal yang harus dilakukan agar cedera atlet tidak terlalu parah,” ungkap Raka Arnaya, Kamis (24/08/2017).

Ditegaskan, pengetahuan antisipasi atlet cedera yang diberikan ke pelatih memang hanya sifatnya insidental. Hanya untuk hal-hal yang kecil saja. Namun hal yang kecil itu sangat penting diketahui pencegahannya. Dengan harapan tidak sampai berakibat terlalu parah. “Pemahaman soal cedera dan antisipasi kan urgent juga bagi pelatih. Minimal tidak salah melakukan langkah awal jika mengetahui atlet cedera. Dan, kalau bisa jangan sampai terjadi cedera,” jelas Raka Arnaya. Jadi, ini berlaku untuk yang ringan-ringan saja. Jika kondisinya butuh pertolongan lebih tetap dibawa ke Rumah Sakit.  Bisa saja salah urat mengakibatkan cedera. Itu salah satu hal yang ingin diantisipasi. Sehingga pelatih tepat dalam memberikan porsi pemanasan dan seterusnya. Raka Arnaya menambahkan, selain soal antisipasi cedera, pelatih juga dibekali psikolog yang muaranya membangkitkan kondisi mental atlet. Tak terkecuali dalam situasi buruk sekalipun. Namun pemahaman lengkap pelatih bisa memotivasi atlet dan menjadi juara.

Kontingen Badung sendiri bertekad membidik 163 medali emas. Memang ada margin erornya. Tapi jangan sampai diatas 5 persen. Mengingat, hasil try out yang rutin dilakukan seluruh cabor, progresnya cukup bagus sekali. Kualitas prestasinya diakuinya menanjak naik. Bahkan, dalam latih tanding dengan atlet nasional di berbagai daerah, prestasi atlet di masing-masing cabor selalu meningkat. “Kami juga ikut monev, jadi menyaksikan secara langsung bagaimana progres atlet,” kata Raka Aryana. Contoh atlet lompat tinggi saat ikut try out di Solo, Jawa Tengah. Tujuannya, agar dapat memotivasi atlet dari cabor lainnya. Jika semua atlet berlomba-lomba menjadi yang terbaik, Badung optimistis keluar sebagai juara umum. Bahkan, cabor baru seperti Kabaddi, baseball, Petanque, dan wushu bisa mempersembahkan medali. (ibg)