Tangani 230 Ton Sampah/Hari, DLHK Badung Siapkan 750 Bank Sampah

(Baliekbis.com), Pemkab Badung menargetkan daerah ini ke depannya bebas sampah “Badung Zero Waste”. Untuk itu , Pemkab Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terus melakukan berbagai upaya penanganan sampah dari hulu ke hilir. “Saat ini produksi sampah per hari sampai 230 ton. Untuk menangani sampah sebanyak itu kita baru punya 125 bank sampah dan sampai akhir tahun ini kita targetkan ada 750 bank sampah. Jumlah ini akan terus ditambah dan tahun 2019 bisa 1.500,” jelas Kepala DLHK Badung I Putu Eka Mertawan saat ditemui usai ikut mendampingi Gubernur Bali I Wayan Koster pada acara World Clean Up Day di Pantai Kuta, Sabtu (15/9).

Menurut Eka Mertawan, bank sampah merupakan usaha pengelolaan sampah berbasis wirausaha melalui pemanfaatan kembali sampah non organik agar bisa bernilai ekonomis. “Polanya, masyarakat diajak untuk menabung sampah. Lalu sampah yang terkumpul dan tercatat dalam transaksi nantinya bisa diuangkan,” jelasnya.

Bank sampah ini dibentuk di lingkungan banjar, desa hingga sekolah maupun lembaga swasta. Untuk di Badung, bank sampah di sekolah disebut Bank Sampah Edukasi. Yang dibentuk di PKK disebut Bank Sampah Wirausaha PKK dan yang dikelola masyarakat disebut Bank Sampah Mandiri.

“Jadi semua komponen masyarakat dilibatkan mengelola bank sampah. Ini yang long efektif untuk mengurangi sampah dari sumbernya,” terang Eka Mertawan. Keberadaan bank sampah ini juga menjadi bagian dari program Batik (Badung Anti Kantong Plastik). Program ini diharapkan bisa menangani persoalan pengelolaan sampah plastik dengan benar sebab cukup berbahaya bagi lingkungan.

Program inovasi Batik merupakan program berbasis kearifan lokal dengan memberi ruang dan kewenangan penuh kepada desa adat untuk mengatur penggunaan kantong plastik. Diharapkan jika sampah plastik dikelola dengan benar, maka tidak membahayakan lingkungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Di sisi lain, menjelang pertemuan IMF-World Bank akan digelar dari tanggal 8-14 Oktober 2018, pihaknya sudah melakukan upaya penanganan dan antisipasi sampah agar tidak sampai menggangu pemandangan dan kenyamanan lingkungan di sekitar venue acara. (bas)