Tandatangani MoU, Huawei, IT Del Tegaskan Penguatan Kerjasama Pengembangan Talenta Digital, Kecerdasan Artifisial, dan Literasi Keamanan Siber

(Baliekbis.com), Huawei Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk mendukung alih pengetahuan melalui pembaharuan nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Teknologi Del (IT Del) dalam rangka kerjasama bagi pengembangan talenta digital, kecerdasan artifisial (AI) dan literasi keamanan siber di Indonesia melalui berbagai inisiatif penyiapan talenta digital dan riset bersama (joint research). Nota kesepahaman ditandatangani oleh Arnaldo M. Sinaga, Rektor IT Del dan Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia di kampus IT Del di Toba, Sumatra Utara. Hadir dalam upacara tersebut Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves), Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Jacky Chen, CEO, Huawei Indonesia. Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) mengapresiasi kerja sama tersebut sebagai upaya penting untuk menggalang kekuatan bersama dalam menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan transformasi digital Indonesia.

“Di era digital saat ini, pengembangan talenta digital, AI serta penguatan keamanan siber menjadi domain strategis yang menjadi tanggung jawab bersama dan harus melibatkan sinergi erat seluruh pemangku kepentingan. Saya ingin mengapresiasi Huawei atas dukungan terus menerus bagi Indonesia utamanya dalam pengembangan talenta digital dan juga keamanan siber. Dan diharapkan kerjasama yang lebih luas lagi bidang-bidang teknologi lainnya,” ujar Luhut. Senada dengan Luhut, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memuji kontribusi Huawei sebagai penyedia solusi TIK global dalam inisiatif peningkatan kapabilitas bagi ekosistem secara khusus dalam rangka penguatan keamanan siber. “Keamanan siber bagi ekosistem digital suatu negara menjadi salah satu pilar penting dalam menjamin keberhasilan transformasi digital. Dibutuhkan dukungan penuh komitmen dari semua pihak untuk turut menjaga ketahanan dan kedaulatan data nasional. Apresiasi kami atas konsistensi Huawei untuk mendukung penguatan sinergi khususnya dalam inisiatif kerjasama dengan IT Del. Semoga langkah baik ini dapat diikuti pemangku kepentingan lain untuk terus secara luas mengedukasi ekosistem terhadap isu-isu keamanan siber,” tegas Hinsa.

Sementara itu, Jacky Chen, CEO, Huawei Indonesia menegaskan bahwa bagi Huawei, keamanan selalu merupakan prioritas utama. Selama lebih dari 30 tahun, Huawei telah melayani lebih dari 3 milyar populasi di seluruh dunia dan memastikan operasi yang stabil dari 1500 jaringan operator di 170 negara serta wilayah dengan track record keamanan siber yang solid. “Sebagai bagian dari komitmen “I Do” Collaborate untuk bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan demi penguatan ekosistem digital di Indonesia, Huawei ingin membagikan pengalaman dan keahlian dalam berbagai teknologi TIK mutakhir kepada lebih banyak kalangan untuk memastikan Indonesia tetap berjalan di jalur yang aman dalam percepatan digitalisasi yang tengah terjadi di berbagai aspek kehidupan. Penguatan ekosistem digital utamanya dilakukan Huawei melalui program penyiapan 100 ribu talenta digital Indonesia dalam kurun 5 tahun dan sekarang ini telah mencapai lebih dari 64 ribu penerima manfaat,” tegas Jacky. Huawei juga memiliki investasi dalam tata kelola praktik keamanan siber dan teknologi lebih dari 20 tahun yang didukung oleh 3000 personal R&D di sektor keamanan siber, dengan 5 persen dari pengeluaran R&D difokuskan khusus untuk meningkatkan keamanan pada produk-produk Huawei.

Sebagai tuan rumah penandatanganan nota kesepahaman, Arnaldo M. Sinaga, Rektor IT Del mengatakan,”Merupakan suatu kehormatan bagi IT Del untuk dapat menjadi bagian dari tonggak penting dari seluruh inisiatif bagi penyiapan talenta digital, pengembangan AI serta penguatan keamanan siber di Indonesia. Kami berharap bersama kita bisa membangun dunia siber Indonesia yang lebih maju, berkesinambungan, aman dan kondusif bagi percepatan transformasi digital Indonesia ke depan.” Menurut Arnaldo, pembaharuan MoU yang ditandatangani bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kerangka sinergi antara kedua institusi dalam pelaksanaan dan penerapan teknologi pembelajaran online dan pengembangan transformasi digital di bidang pendidikan. Harapannya, dihasilkan peningkatan keahlian, pengurangan kesenjangan kebutuhan industri dalam menghadapi era transformasi digital, peningkatan sumber daya lokal bersertifikat, pengembangan ekosistem dalam meningkatkan daya saing secara global, serta pembangunan platform untuk kecerdasan buatan (AI).

Pada tahun 2021, Huawei bersama Badan Siber dan Sandi Negara dan IT Del juga telah menandatangani MoU tripartit untuk kolaborasi dalam capacity building serta menyediakan pembelajaran tingkat lanjut, sertifikasi profesional dan peningkatan kompetensi di bidang keamanan siber dimana IT Del menjadi collaboration hub bagi universitas di seluruh Indonesia. Di sela-sela penandatanganan MoU, ketiga institusi BSSN, IT Del dan Huawei juga mengampanyekan podcast literasi keamanan siber bertajuk #JagaRuangSiber Kenali Kompetensi Lindungi Privasi! (Recognize the Cybersecurity Competency, Protect Your Privacy). Dalam bincang podcastnya, Yenty Joman mengajak audiens untuk terus membekali diri dengan informasi, wawasan serta pengetahuan mengenai keamanan siber untuk meminimalisasi risiko berhadapan dengan kejahatan di dunia siber. “Perlu diingat bahwa menjaga ruang siber adalah kepentingan seluruh ekosistem, tidak hanya kepentingan masing-masing pihak. Karena itu, semua pemangku kepentingan harus memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam membangun ketahanan siber,” tegas Yenty. (ist)