Tanahnya Diserobot, Ahli Waris I Gusti Made Mentog Gembok Gardu PLN Imam Bonjol

(Baliekbis.com), Belasan anggota keluarga I Gusti Made Mentog (almarhum) asal Banjar Tampakgangsul, Sabtu (9/9) melakukan aksi penggembokan sekaligus penyegelan Gardu Induk Pemecutan  yang merupakan Kantor Area Pelaksana Pemeliharaan Bali di Jalan Imam Bonjol No. 350 Denpasar. Dalam aksi itu seluruh petugas di area tersebut baik tenaga CS, Satpam termasuk mandor dan pegawai yang jumlahnya 15 orang terpaksa keluar dari areal gardu yang luasnya sekitar 2 hektar itu.

AAN Semara Adnyana.

Aksi penyegelan yang berlangsung sejak pagi berjalan lancar. Dua satpam PLN yang saat itu ada di lokasi yakni I Made Sudarma dan Jro Mangku Patra tak bisa berbuat banyak. Mereka tampak diam saja ketika pintu gerbang kantor digembok dan dipasangi spanduk. Demikian pula belasan tenaga lainnya di dalam area kantor itu juga keluar dari lokasi karena pihak ahli waris menggembok satu-satunya pintu keluar areal gardu. Salah seorang petugas mengatakan gardu itu menyuplai listrik ke wilayah Bali selatan termasuk Kuta, Nusa Dua dan bandara. “Kalau gardu ini tak berfungsi bisa berakibat fatal karena seluruh aliran listrik yang disuplai dari gardu ini akan terputus. Jadi bisa mati listrik di kawasan vital tersebut,” ujarnya.

Sementara ahli waris almarhum yang dipimpin AAN Semara Adnyana yang juga sebagai pengacara keluarga ini mengatakan pihaknya sudah berjuang sejak tahun 2006 silam untuk mendapatkan kembali tanah keluarga seluas 20 x 210 meter yang diduga diserobot pihak PLN. “Kami tak pernah menjual tanah tersebut, tahu-tahu PLN menembok keliling tanah kami berikut mendirikan bangunan,” ujar Semara Adnyana berapi-api. Pihaknya sebenarnya sudah berjuang dengan berbagai cara damai dan baik-baik dengan pihak PLN termasuk menemui BPN Denpasar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun hingga belasan tahun perjuangan keluarga almarhum I Gusti Made Mentog ini mentok. Bahkan pihaknya telah difasilitasi oleh Ombudsman serta anggota DPD Arya Wedakarna namun juga tak membuahkan hasil.

“Karenanya kami terpaksa menempuh cara ini. Kami tetap membuka ruang untuk berdialog dengan berbagai pihak terkait masalah ini. Kami intinya ingin masalah ini cepat selasai,” tegas Semara Adnyana yang juga keponakan almarhum I Gusti Made Mentog. Sementara hingga beberapa jam aksi penyegelan tersebut, belum ada penjelasan dari pihak PLN. Di lokasi hanya petugas satpam dan beberapa tenaga yang ada. Sementara penanggung jawab gardu belum bisa dihubungi. Aksi penyegelan kemarin selain disaksikan keluarga almarhum, juga puluhan warga tampak menyaksikan aksi tersebut. Bahkan tak berapa lama tampak mobil polisi menghampiri lokasi. Namun pihak ahli waris sudah keburu pulang.  (bas)  

.