Supercam, Edukasi Anak Agar Anti Hoax dan Stop

(Baliekbis.com), Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2AP2KB) Kota Denpasar kembali menggelar supercam untuk anak-anak SMP dalam mengisi hari libur sekolah. Ada yang menarik dalam pelaksanaan supercam kali ini dimana melibatkan anak Panti Asuhan dan Lentera Anak Bali. Demikian disampaikan Sekretaris P2AP2KB I Gusti Agung Wetrawati saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/6). Lebih lanjut Wetrawati mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan positif bagi anak-anak sekolah yang telah digelar selama dua hari di Landih Ashram Bangli. “Kegiatan ini merupakan kegiatan sangat positif dalam membangun karter anak. Selain juga untuk mengisi hari libur bagi anak-anak untuk kegiatan positif,” ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Tresna Yasa menambahkan selain mendidik karakter anak yang lebih mandiri, para peserta juga agar anti hoax. “Ini sangat penting kami sampaikan pada para peserta supercam. Mengingat semua peserta meruakan anak-anak sekolah yang menggunakan handphone,” ujarnya. Dengan memberikan pendidikan anti hoax diharapkan anak-anak di Kota Denpasar khususnya menghindari hoax terlebih telah ada sangsinya bagi penyebar isu hoax. Selama dua hari kegiatan supercamp diisi dengan berbagai kegiatan permainan edukatif yang melatih anak untuk mandiri, kerjasama, konsentrasi, ketangkasan, dan rasa tanggungjawab. Selain kegiatan permainan edukasi, diisi pula dengan pemberian materi yang diberikan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar mengenai bahaya kekerasan yang dapat terjadi pada remaja. Selain dari P2TP2A Kota Denpasar, materi juga diberikan oleh Pusat Pembelajaran Keluarga ( PUSPAGA) Dharma Negara Kota Denpasar dan Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar mengenai “GENTING” Gerakan Anti Bullying dan “2P” Pelopor dan Pelapor.

Bahaya materi kekerasan pada anak menurut Tresna Yasa sangat penting diberikan pada anak-anak sekolah sehingga bisa menghindarkan peberbuatan kekerasan tersebut. Termasuk juga bagaimana anak-anak sekolah melakukan gerakan anti bullying (Genting). Dengan memberikan materi Genting anak-anak lebih berpikir bila melakukan bullying. Mengingat prilaku bullying dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi anak-anak yang dibullying. “Kita berupaya menekan bullying di kalangan anak-anak sehingga sehingga tidak mempengaruhi karakter anak,” ujarnya.
Salah seorang peserta Gayatri Ratna Dewi dari SMPK 1 Harapan mengatakan kegiatan supercam yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah dalam mengisi hari libur. “Kami merasa sangat senang dengan kegiatan ini. Karena dalam mengisi hari libur seperti supercam kami dilatih bagaimana menggunakan IT secara bijak,” ujarnya. Ia berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan dengan jumlah peserta yang lebih banyak mengingat kegiatan ini sangat bermanfaat. (Gst)