Supadma Rudana: Kehadiran Desa Wisata Percepat Pertumbuhan Ekonomi Warga

(Baliekbis.com),Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) mendorong tumbuhnya desa-desa wisata yang dikelola desa adat. Sebab kehadiran desa wisata terbukti mampu memberikan kontribusi baik bagi ekonomi warga maupun desa itu sendiri.

“Kita lihat Desa Wisata Monkey Forest, Desa Wisata Penglipuran dan beberapa desa wisata lainnya mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi warganya,” jelas Supadma Rudana, Selasa (22/1). Karena itu politisi Demokrat asal Gianyar ini sangat mendukung keinginan warga desa mengembangkan desa wisata ini. “Kita mendorong lebih banyak lagi ada desa wisata di wilayah desa adat. Kehadiran desa wisata bisa secara langsung memberdayakan SDA dan SDM setempat ,” jelas Supadma yang mengaku belum lama ini sempat bertemu dengan warga Gelogor Lod Tunduh Gianyar yang merencanakan mendirikan desa wisata. 

Menurut Supadma, tentu langkah itu sangat bagus, apalagi potensi wisata di sana sangat besar. Desa wisata yang ada di Bali menurut Supadma Rudana menjadi salah satu ikon di Bali yang dianggap paling berkembang, apalagi keberadaan desa wisata tidak terlepas dari Desa Pakraman atau Desa Adat. 

Untuk itu politisi Partai Demokrat asal Gianyar ini menyarankan stakeholder terkait duduk bersama bagaimana caranya meningkatkan SDM 

desa pakraman sehingga siap mengembangkan potensinya. Supadma Rudana menjelaskan Desa Pakraman Gelogor memiliki potensi yang besar. Kawasan ini memiliki sungai, tempat suci pura desa, pura dalem, pura puseh dan juga mereka memiliki jalan atau jalur yang cukup strategis dan dekat dengan Ubud serta memiliki akses tambahan kesana yang memang sedang berkembang banyak pembangunan pariwisata. 

“Karena saya di Komisi X DPR RI tujuannya bersama mitra pariwisata, kementerian kebudayaan, badan ekonomi kreatif, kementerian pemuda olahraga, kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi dan perpustakaan nasional duduk bersama bagaimana caranya meningkatkan SDM  mereka,” tukasnya. 

Bahkan, Komisi X sudah menyuarakan program ini untuk tahun 2019 dan  diharapkan agar pihak kementerian pariwisata maupun kementerian terkait lainnya untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kepariwisataan baik tentang konsep desa wisata ataupun konsep sadar wisata. “Yang kedua kita juga mendorong  agar tempat suci mereka bisa dijadikan penunjang pariwisata,” jelasnya.   

“Kita bisa lihat contohnya di Desa Pakraman Batuan yang tempat sucinya bisa dikunjungi  wisatawan mancanegara. Ini bisa mereka contoh untuk dijadikan ikon, bagaimana bisa bersinergi dengan kepariwisataan yang ada sehingga daerah mereka bisa mendapatkan benefit daripada kepariwisataan,” ujar Supadma Rudana sembari mencontohkan Desa Pakraman Mongkey Forest setiap bulannya bisa memberikan kontribusi sebesar Ŕp600 juta atau sekitar Rp7 miliar tiap tahunnya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar. 

Supadma Rudana yang juga Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Demokrat ini mengharapkan Desa Wisata Lod Tunduh  mampu dikelola secara baik dan yang penting adanya pendampingan kepada masyarakat. Terwujudnya desa wisata bisa dibarengi dengan tumbuhnya ekonomi kreatif yang berbasis alam, warisan budaya, dan SDM. (smc)