Supadma Rudana: Infrastruktur akan Percepat Pemerataan Pariwisata

(Baliekbis.com), Peningkatan pesat kunjungan turis masuk ke Bali perlu ada batasan standar yang jelas agar pariwisata itu bisa memberi manfaat bagi seluruh masyarakat Bali. Dan tentu turis ke Bali bisa lebih berkualitas serta bukan sekadar jalan-jalan atau memenuhi jalan.

“Bagaimana juga kita bisa mengatur tourism itu tidak hanya berada di tengah atau selatan Bali saja. Tapi bisa ke utara, barat maupun timurnya Bali,” ujar Anggota Komisi X Putu Supadma Rudana, Kamis (1/11) malam di sela-sela pertemuan Gubernur Bali Wayan Koster dengan Komisi X DPR RI yang dipimpin ketuanya Djoko Udjianto di kantor Gubernur Bali, Renon.

Dikatakan Bali ada Jembrana, ada Karangsem juga ada Buleleng dan lainnya. “Nah kalau tourism ini bisa kita distribusikan dan mendorong infrastruktur ditingkatkan maka manfaatnya bisa dinikmati lebih luas oleh masyarakat. Kita berharap ke depan Bali mendapat dukungan jalan tol, infrastruktur untuk pariwisata, sehingga ada kesetaraan antara pariwisata di selatan, timur, barat dan utara,” tambah politisi asal Gianyar ini.

Terkait infrastruktur, menurut Supadma Rudana hal ini sejalan dengan kebijakan pusat yang saat ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
“Jadi kita sangat membutuhkan infrastruktur itu untuk meningkatkan pariwisata. Denpasar-Jembrana, Denpasar-Karangasem dan Denpasar-Buleleng. Sehingga kepariwisataan Bali ini betul-betul menyeluruh dan masyarakat akan mendapatkan manfaat kepariwisataan itu,” tambah politisi Partai Demokrat ini.

Untuk itu tambahnya harus diatur, bagaimana wisatawan ini masuk ke Bali, apakah targetnya turis dari Eropa, Tiongkok atau yang lain. Dengan diatur sehingga wisatawan yang masuk ke Bali itu memahami seni budaya, alam yang indah, menghargai seni budaya dan adat istiadat masyarakatnya. “Untuk itu kita harus fokus pada market yang lebih konkret. Saya mengapresiasi berbagai pihak, stakeholder pariwisata dan juga asosiasi pariwisata yang sudah bekerja keras. Kita harus bersama, bergandengan tangan. Kami di Komisi X selalu menyuarakan ini,” tambah Supadma. Jangan sampai, tambahnya pariwisata hanya mengejar angka. Belanja wisatawan itu jauh lebih penting dari hanya sekadar angka. “Sinergi semua pihak untuk membangun pariwisata yang lebih baik, yang lebih berkualitas patut dilakukan bersama dan ini momentumnya,” ungkap Supadma. (bas)