Sulit Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kalau Hanya Andalkan Pariwisata

(Baliekbis.com),Pariwisata sangat rentan dengan berbagai faktor seperti keamanan dan bencana alam. Karena itu sulit menentukan seberapa besar pastinya pertumbuhan ekonomi Bali tahun ini kalau hanya mengandalkan pertumbuhan dari pariwisata.

“Saat ini saja kita belum bisa menghitung seberapa besar pemasukan dari turis yang datang itu. Dan kemana saja pemasukan dari pariwisata. Apa semuanya dimanfaatkan untuk Bali,” tanya pelaku bisnis yang juga owner Khrisna Kargo AA Mahendra saat diminta komentarnya soal pertumbuhan ekonomi belum lama ini di Denpasar. Sebagaimana diketahui berbagai pihak terkait menyebutkan ekonomi Bali tahun 2018 diprediksi bakal tumbuh hingga 6,4 persen di atas tahun 2017. Tingginya prediksi itu karena akan didukung pertumbuhan turis ke Bali termasuk adanya event sidang tahunan IMF-World Bank Oktober 2018 ini.

Sebagai pebisnis, Mahendra paham betul dengan hitung hitungan masalah keuangan. Ia mengakui memang pemasukan dari pariwisata sangat besar untuk Bali. Cuma seberapa banyak yang didapat Bali dari pendapatan itu. Sejumlah pejabat dan politisi sempat mengkritisi pendapatan Bali dari sektor pariwisata yang diterima sangat kecil-kecil dibandingkan pemasukan.

Menurut Mahendra sebenarnya banyak sumber sumber ekonomi di luar pariwisata yang bisa menyokong pertumbuhan ekonomi seperti UMKM dari berbagai sektor baik pertanian, koperasi dan usaha kecil lainnya. Cuma sektor ini tak berjalan dengan baik sehingga tak bertumbuh sesuai harapan. Mehendra bahkan cemas melihat agak lesunya pertumbuhan usaha kecil. “Usaha kecil swasta bahkan seolah olah menghadapi persaingan dengan BUMN yang kini banyak memiliki anak-anak perusahaan,” ujarnya.

Semestinya hal-hal seperti itu diberikan ke swasta yang sudah ada bukan lagi dikuasai perusahaan perusahaan besar melalui anak perusahaannya. Dengan kondisi ini maka usaha kecil jadi sulit berkembang sebab peluangnya diambil yang besar. Untuk itu Mahendra berharap hadirnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bisa mendukung usaha kecil ini agar tak semakin tertekan. KPPI harus awasi kartel negara. “Usaha kecil tak akan berkembang kalau harus berhadapan dengan usaha negara (BUMN),” ujarnya. (bas)