Sulit Peroleh Karyawan, Alfamart “Impor” Tenaga

(Baliekbis.com), Pertumbuhan bisnis ritel belakangan ini bak jamur di musim hujan. Ritel bahkan menyebar hingga kecamatan-kecamatan di seluruh Bali. “Tapi kendala yang kita hadapi justru pada tenaga kerja. Cukup sulit mendapatkan karyawan belakangan ini. Bahkan pergantian tenaga cukup tinggi,” ungkap Branch Manager Alfamart Kristanto Inwahyudi didampingi Mohammad Sofii dalam bincang santai dengan wartawan, Jumat (6/7) sore di Kuta. Menurut Kristanto, sejumlah upaya dilakukan untuk mempertahankan karyawan yang ada baik gaji yang sesuai UMR serta reward. Pihaknya juga terpaksa mendatangkannya dari luar daerah. “Kita bahkan siapkan mes agar karyawan jadi betah,” jelasnya. Sulitnya mendapatkan karyawan umumnya karena mereka ingin dekat dengan rumah asalnya. Sehingga ketika dipindah memilih berhenti. Bahkan ada yang menolak meski posisinya dinaikkan. “Ya terpaksa kita rekrut dari luar. Itupun masih menghadapi kendala sebab mereka memilih tempat yang UMR-nya lebih tinggi,” terangnya.

Kristanto mencontohkan banyak calon karyawan memilih kerja di Surabaya karena melihat UMR yang lebih tinggi dibandingkan tempat yang lain. Sulitnya mendapatkan karyawan itu menjadi salah satu penyebab sebagian Alfamart tidak buka 24 jam selain pertimbangan efisiensi yang lain seperti beban listrik yang cukup tinggi. Ditanya pertumbuhan usaha ritel, Kristanto yang baru beberapa bulan di Bali ini mengakui kalau ritel agak melamban. Hal ini karena dampak erupsi Gunung Agung sehingga mempengaruhi ekonomi masyarakat. Sebab market Alfamart masih di menengah ke bawah. Kecuali Alfamidi yang pangsa pasarnya juga menengah ke atas karena ada buah dan sayur. Selain berbisnis, menurut Sofii, Alfamart juga peduli dengan masalah sosial seperti ikut membantu korban erupsi Gunung Agung dengan menyumbang sembako maupun barang lainnya. (bas)