Suku Analog dalam “Suka-Suka”

(Baliekbis.com), Komunitas ini terbilang cukup unik, bagaimana tidak mereka merupakan sekumpulan anak muda dari berbagai wilayah yang ada di Bali berkumpul atas dasar kecintaannya terhadap kamera jadul atau yang lebih dikenal dengan istilah kamera analog. Meski gempuran teknologi digital yang semakin menjamur, mereka tetap konsisten dengan hobby yang terbilang unik tersebut.

Namun jangan terburu-buru untuk mengatakan mereka ini minim aktivitas. Mereka yang tergabung dalam komunitas Suku Analog ini terbilang cukup aktif dalam kumpul, sharing, workshop dan tentunya adalah pameran. Seperti yang sedang berlangsung saat ini, mereka mengadakan sebuah pameran yang diberi tajuk “Suka-Suka” yang digelar hingga 15 Agustus mendatang. Dari perbincangan wartawan Baliekbis.com dengan I Made Irawan selaku koordinator, Rabu (2/8/2017),  acara tersebut adalah sebuah proses.

Dimana komunitas yang terbentuk sejak 5 tahun silam itu selalu menikmati sebuah proses ketika memotret menggunakan kamera analog. “Yang kita rasakan di sini tidak saja kebanggaan ketika berhasil mengadakan sebuah pameran, melainkan bagaimana memanfaatkan jumlah film yang terbatas dan menunggu hasil saat film dicuci di “ruang gelap” untuk dijadikan selembar foto,” ungkap pria yang juga akrab disapa Popo ini. Pameran yang digelar di Tukang Kopi District, Jalan  Tukad Batanghari tersebut, diikuti sebanyak 13 anggota yang memerkan hasil karya mereka dengan objek yang berbeda-beda. Masing masing karya ditaruh dalam 1 bingkai foto yang berisi 6 hingga 10 foto dengan tema yang sama untuk satu bingkai tersebut. Bahkan yang lebih unik dari pameran ini adalah adanya salah satu peserta yang  memamerkan hasil foto yang rusak. (dhi)