Sukses IMF-WBG 2018 di Bali akan Dijadikan Standar Kualitas di Negara Lain

(Baliekbis.com), Presiden IMF dan Presiden World Bank serta para delegasi memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia dibawah Kepemimpinan Presiden RI, Bapak Joko Widodo, serta Panitia Nasional yang diketuai oleh Bapak Luhut Binsar Panjaitan atas sukses besar yang dicapai dalam pertemuan IMF-WB di Nusa Dua Bali.

“Semua agenda pertemuan berlangsung dengan lancar, pelayanan transportasi yang baik, keramah-tamahan masyarakat Bali, serta tampilan budaya selama pertemuan berlangsung. Bahkan penyelenggaraan pertemuan IMF dan WB di Bali terbaik dibandingkan dengan pertemuan yang diselenggaraan sebelumnya di negara lain. Sehingga penyelenggaraan di Bali ini akan dipakai sebagai standar kualitas pertemuan IMF dan WB berikutnya di negara Iain,” ungkap
Gubernur Bali Wayan Koster dalam jumpa pers di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin (15/10) siang.

Koster mengucapkan terima kasih kepada semua komponen masyarakat atas suksesnya penyelenggaraan Annual Meetings IMF-WBG 2018 dari tanggal 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Badung. Menurut Koster, event yang dihadiri oleh 36.619 orang dari 189 negara tersebut telah berlangsung dengan aman, nyaman, dan damai, serta lancar dan sukses. Event ini merupakan pertemuan tahunan lMF-WB yang terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan event tahunan tersebut.

Dikatakan Koster, dengan pencapaian yang sukses besar ini, telah semakin mengharumkan nama dan citra bangsa Indonesia dan khususnya Bali dihadapan masyarakat dunia. Menurut orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini, dengan dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan pertemuan IMF dan WB tahun 2018, merupakan suatu kepercayaan, kehormatan, dan kebanggan serta anugerah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Bali yang memberikan manfaat langsung dan tidak langsung, dalam jangka pendek dan panjang bagi perkembangan perekonomian Bali kedepan.

Adapun manfaat yang diperoleh Bali sebagai lokasi penyelenggaraan IMF-WB 2018 ini di antaranya dukungan pembangunan infrastruktur strategis, seperti Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai (dengan anggaran sebesar Rp174 miliar dari APBN), pengembangan Apron Bandara Ngurah Rai, penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan penanganan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita di Suwung Denpasar (dengan anggaran sebesar Rp250 miliar dari APBN).

“Selain itu tentu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, lebih dari 36 ribu orang. Penambahan jumlah lapangan kerja, mencapai 32.700 orang (meningkat 1,26%). Peningkatan PDRB di atas Rp1,2 triliun dan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai lebih dari 6,5%,” jelasnya.

Juga adanya peningkatan  promosi dan citra pariwisata Bali menjangkau 189 negara di seluruh dunia secara gratis. Tak hanya itu, untuk jangka panjang, akan terjadi transfer of knowledge dari berbagai pakar, yang akan dapat diterapkan dalam pembangunan nasional di Indonesia, termasuk dalam pembangunan daerah Bali. Ditambahkan Koster, dalam pertemuan tersebut juga dicapai kesepakatan kerja sama antar pemerintah, termasuk di bidang pariwisata yang akan berdampak positif pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

“Meskipun pertemuan sudah di tutup pada tanggal 14 , namun sebagian para delegasi pertemuan IMF dan WB masih berada di Bali. Mereka mengunjungi sejumlah objek di Bali, antara Iain ke Penglipuran, Kintamani, ke Ubud, ke Tanah Lot, ke Uluwatu, dan objek wisata Iainnya,” imbuhnya.

Sehubungan dengan hal itu, Gubernur Koster mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh komponen masyarakat Bali yang telah memberikan dukungan dan partisipasi dalam mewujudkan suasana Bali yang kondusif, aman, nyaman, dan damai sehingga pertemuan IMF-WBG 2018 di Bali telah berlangsung dengan lancar dan sukses, tanpa ada insiden sedikitpun.

“Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada TNI dan Polri, khususnya Bapak Kapolda Bali dan Bapak Pangdam IX Udayana beserta jajarannya yang telah bekerja keras, luar biasa untuk mengamankan seluruh rangkaian acara pertemuan tersebut. Saya kembali mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, secara bersama-sama, bergotong-royong, dengan semangat menyama braya untuk terus menjaga nama baik Bali dihadapan masyarakat dunia guna mempercepat pelaksanaan pombangunan Bali ke-depan untuk mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dengan melaksanakan program prioritas yang tengah disiapkan melalui penyusunan regulasi dan arah kebijakan yang tepat,” pungkasnya. (amo)