Sukarmana,S.H.: Saya Lebih Sering Disapa Pak Klian

(Baliekbis.com), Mengawali karir politik dari bawah rupanya sulit dilupakan warga. Bahkan hingga memasuki dua periode duduk di DPRD Kota Denpasar, sosok I Made Sukarmana,S.H. lebih dikenal sebagai klian oleh teman-teman dan warga Banjar Bun, Kayumas tempat ia sempat ‘ngayah’. “Kalau ketemu saya lebih sering disapa Pak Klian oleh warga termasuk teman-teman meski sudah tak lagi jadi klian di Banjar Bun, Kayumas,” jelas sosok murah senyum yang tampil sederhana ini saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/7) sore.

Sukarmana yang sehari-hari sebagai pengacara ini, sebelumnya dipercaya warga menjabat sebagai Kepala Lingkungan (Klian) di Banjar Bun Kayumas. Kedekatannya dengan warga banjar dan sekitarnya membuat hubungannya sangat melekat. Nyaris tak ada sekat dengan warga saat ia dipercaya sebagai klian. Jabatan itu dilakoni selama dua periode hingga akhirnya, ia terjun ke dunia politik. Dan berlabuhnya ke Partai Demokrat telah membawanya menuju pengabdiannya sebagai wakil rakyat. “Mungkin ini perjalanan ‘ngayah’ saya selama ini hingga sekarang. Dan kalau Ida Sang Hyang Widhi Wasa merestui serta dukungan warga, saya akan melanjutkan pengabdian ini,” ujar ‘Pak Klian’ Sukarmana yang hingga kini dipercaya Partai Demokrat maju ke pileg 2019.

Sebagai wakil rakyat dua periode, Sukarmana mengaku prihatin dengan dunia pendidikan belakangan ini terutama dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) dimana banyak calon siswa tidak diterima di sekolah negeri karena minimnya informasi kepada orang tua calon siswa. Karena itu dia dengan tegas minta kepada dinas terkait agar ada pembenahan dalam sistem penerimaan sehingga tak sampai menimbulkan masalah. “Kan memprihatinkan sampai ada sekolah yang digembok paksa oleh warga,” ujarnya.

Ia juga menegaskan ke depan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas selain anak didik juga pendidik (guru) harus ditingkatkan kemampuannya. “Guru yang berprestasi harus dihargai dan yang belum agar dipacu,” tambahnya. Demikian pula nasib guru honor agar diperhatikan.

Di sisi lain, Sukarmana mengingatkan ke depan kualitas seluruh sekolah diharapkan sama, tidak ada sekolah unggulan atau favorit. Sekretaris Fraksi Demokrat Kota Denpasar ini mengatakan pemerintah punya kewajiban mendistribusikan guru-guru berkualitas ke seluruh sekolah dalam segala tingkatan. Selain distribusi guru alias tenaga pendidik, sarana dan prasarana sekolah, khususnya jenjang SMP di Kota Denpasar mesti segera dirampungkan. Sistem zonasi atau rayon bila dilanjutkan dengan distribusi guru dan sarana prasarana yang baik dijamin akan menghasilkan sekolah ideal, sekolah yang mampu mencerdaskan tunas bangsa Pulau Dewata. (bas)