Sudikerta: Yang Mengatakan Bali Tak Punya Uang, Itu Artinya Tak Jujur dengan Rakyat

(Baliekbis.com), Ratusan warga dari Desa Karangsari, Kecamatan Selat, Karangasem tumpah ruah di lapangan desa setempat, Selasa (15/5). Bahkan, hujan yang mengguyur Karangasem sama sekali tidak dipedulikan warga hanya karena ingin menyambut calon wakil gubernur nomor urut 2 yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), I Ketut Sudikerta. Mantan Wakil Bupati Badung yang juga Wakil Gubernur Bali ini diterima sangat meriah oleh masyarakat setempat dengan parade baleganjur. Belum lagi penampilan live music yang diisi oleh artis-artis lokal Karangasem.

Saat menggelar kampanye dialogis tersebut, Sudikerta didampingi oleh sejumlah tokoh politik senior di antaranya Ketua KRB Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, para fungsionaris partai politik yang tergabung dalam KRB tingkat Kabupaten Karangasem, para relawan Mantra-Kerta dan tokoh masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra atau yang biasa disapa Gus Adhi menjelaskan soal kelebihan pasangan calon Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Menurutnya, Sudikerta adalah seorang pekerja keras tanpa pamrih demi Bali. Hal ini sudah dilakukannya sejak menjadi Wakil Bupati Badung dua periode, Wakil Gubernur Bali satu periode. Ada banyak karya monumental yang berhasil dikerjakan Sudikerta selama duduk di birokrasi. “Sudikerta itu pekerja tulus, tanpa pamrih. Dia seorang yang bersih, dan bahkan sering mengorbankan harta kekayaannya untuk kepentingan rakyat Bali. Dan itu ia lakukan sejak lama, sejak menduduki birokrasi. Selaku Ketua KRB, saya minta masyarakat untuk memilih pasangan nomor urut 2,” ujarnya. Gus Adhi menitipkan paslon nomor urut 2 kepada seluruh warga di Kecamatan Selat. “Jangan sampai kita salah memilih pemimpin Bali. Sebab kalau salah pilih maka Bali akan rusak ke depannya,” ujarnya.

Menurutnya, dibandingkan dengan paslon lainnya, maka paslon nomor urut 2 masih memiliki banyak kelebihan ketimbang kekurangannya. Mantra-Kerta itu tidak arogan, santun dalam berpolitik, mengayomi semua elemen atau lapisan. Sementara yang lainnya memiliki karakter kasar, arogan, terlalu percaya diri, dan yang lebih penting lagi belum pernah terbukti memimpin Bali. “Bali perlu pemimpin yang santun, tidak korupsi, tidak pernah diperiksa KPK, tetapi malah diminta KPK untuk menjadi pembicara sebagai kepala daerah yang bersih dan jujur, serta transparan” ujar Gus Adhi.

Sementara itu Sudikerta saat tampil berbicara langsung menohok soal komitmen politiknya untuk membantu desa pakraman seluruh Bali sebanyak Rp 500 juta pertahun. Ia menyindir ada tokoh dan pemimpin Bali yang mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan. “Saya katakan dengan tegas, bisa dilakukan. Siapa yang mengatakan Bali tidak punya uang, itu artinya dia tidak jujur dengan rakyat Bali,” ujarnya. Ia mengaku, kontrak politik Rp 500 juta pertahun untuk desa pakraman di Bali sudah dikaji dengan sangat matang. Bila dirinya terpilih, maka semua sumber pendapatan akan dimaksimalkan, melakukan efisiensi program yang tidak pro rakyat dan sebagainya.(nwm)