Sudikerta: Petani di Tabanan Wajib Mendapatkan Pupuk Gratis dari Pemerintah

(Baliekbis.com), Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta menemui ratusan perwakilan dari 5 kecamatan diTabanan, Kamis sore (17/5).

Pertemuan dengan para tokoh Tabanan itu dilangsungkan di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Kabupatan Tabanan. Dalam pertemuan tersebut, Cawagub yang berpaketan dengan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra didampingi para pimpinan KRB dari Kabupaten Tabanan, para relawan, pimpinan partai politik, Ormas Nareswari Mantra-Kerta, serta Tim Relawan Mantra-Kerta. Pertemuan tersebut dihadiri lebih dari 100 orang perwakilan. Dalam pertemuan tersebut, Sudikerta disambut oleh sekaa gong Desa Rejasa. Ratusan warga desa yang sederhana berebutan ingin bersalaman dengan Sudikerta.
Dalam acara tatap muka, Sudikerta tetap memberikan informasi dan sosialisasi tentang program, visi dan misi Mantra-Kerta.

Sudikerta memaparkan program pro rakyat yang ada dalam Nawacandra. Ada 4 program pro rakyat dalam 9 program unggulan Nawacandra yaitu dari segi pendidikan, kesehatan, pertanian, dan yadnya. “Kalau kami dipercayakan memimpin Bali, maka 4 program unggulan ini langsung dieksekusi. Masyarakat harus langsung menikmatinya. Kami tidak mau berjanji lagi. Ini sudah ada, tinggal diberikan kepada masyarakat,” ujarnya. Untuk pendidikan, warga akan diberikan kartu cerdas Nawacandra. Kartu ini dipakai oleh siswa SD sampai SMA. Untuk bidang kesehatan, warga akan diberikan kartu sehat Nawacandra. Pengobatan akan diberikan secara gratis.

Untuk berbagai upacara ngaben, metatah, dan sejenisnya akan diberikan kartu Yadnya Nawacandra. “Untuk para petani, akan dibagikan kartu petani Nawacandra,” tegas Sudikerta. Menurut politikus asal Kuta Selatan ini, Tabanan merupakan salah satu daerah penyumbang atau gudang berasnya Bali. “Sebagai basis pertanian, maka 2 program pro rakyat ini sangat penting bagi Tabanan. Kami sudah menyiapkan kartu tani Nawancandra. Ini penting, karena akan sangat membantu petani,” ujarnya.

Dalam kartu tersebut, petani akan memperoleh kemudahan mendapatkan pupuk terutama pupuk organik. “Kami menginginkan agar pupuk itu digratiskan. Petani harus dibantu, karena merupakan salah satu alur pelestari budaya Bali,” ujarnya. Dan juga para petani akan diberikan alat pengolahan hasil pertanian. Ke depannya jalan di Tabanan akan diperbaharui agar tidak ‘terukir’ seperti sekarang ini. Selain itu, Sudikerta juga menjelaskan tentang isu yang berkembang di masyarakat yakni tentang bantuan dana ke desa pekraman. Sudikerta menjelaskan bahwa dana tersebut perlu ditingkatkan guna menjaga kelestarian budaya di desa pekraman.

Hampir seluruh perwakilan masyarakat Tabanan itu sepakat dengan misi Sudikerta untuk menaikkan bantuan kepada desa adat di Bali. Warga mengharapkan agar krama subak juga diperhatikan. Kedepannya bantuan hibah kepada krama subak juga ditingkatkan. Sudikerta mengajak masyarakat Desa Rejasa untuk ikut mengawasi jalannya proses pilkada 2018 nanti karena Tabanan dinilai sangat rawan. (nwm)