STMIK Primakara Targetkan Cetak 50 Persen Technopreneur

(Baliekbis.com), Tren lahirnya pelaku usaha startup digital (technopreneur) semakin pesat seiring dengan potensi ekonomi digital yang kian pesat. Fenomena tersebut harus mampu ditangkap perguruan tinggi atau kampus yang bergerak di bidang IT sehingga mampu melahirkan technopreneur dan pelaku usaha startup digital yang berdaya saing global.

Untuk itu,  Kampus STMIK Primakara menargetkan mampu melahirkan minimal 50 persen technopreneur dari mahasiswa dan lulusannya sehingga mampu menggarap berbagai peluang ekonomi digital di Bali.

“Sebagai kampus technopreneur pertama di Bali,  kami menargetkan dalam lima tahun ke depan minimal 50 persen mahasiwa dan lulusan STMIK Primakara menjadi technopreneur dan membangun startup, “ kata Ketua Yayasan Primakara I Made Artana di sela-sela acara wisuda ke-2 STMIK Primakara di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Rabu (28/3/2018).

Usia STMIK Primakara memang belum genap lima tahun, namun sudah mampu menunjukkan berbagai prestasi dan meneguhkan positioning sebagai kampus technopreneur pertama di Bali.

“Sejak wisuda pertama kami menggunakan jumlah lulusan yang menjadi technopreneur sebagai Key Performance Index (KPI) atau alat ukur.  Saat wisuda pertama 15 sampai 16 persen yang menjadi technopreneur. Saat ini persentasenya terus meningkat,” ujar Artana.

Ditambahkannya, gelombang digital ekonomi kian deras.  Seluruh aspek kehidupan dan bisnis semakin masif bertransformasi ke arah digital.  “Jadi masa depan generasi muda harus disiapkan menjadi technopreneur menggarap peluang bisnis digital ini,”tegasnya lantas berpesan technopreneur muda harus terus berkreasi dan berinovasi.

Membangun startup bagi Artana tidak terlalu sulit. Sebab pelaku startup bisa berusaha dengan biaya rendah,  tidak ada bahan baku,  cukup hanya keahlian IT dan menggunakan smart phone. Atas dasar itulah pihaknya optimis mampu mencetak lebih banyak technopreneur.

“Branding sebuah kampus memang butuh waktu.  Apalagi Primakara yang mengusung konsep baru mengajak orang menjadi pemgusaha teknologi digital.  Banyak orang menganggap mimpi kami ketinggian. Tapi kami yakin technopreneur sangat menjanjikan ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua STMIK Primakara I Gusti Bagus Made Wiradharma menegaskan pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk mengukuhkan posisi Primakara sebagai kampus technopreneur. Salah satunya memperkuat inkubasi bisnis Primakara dan melakukan pendampingan untuk mencetak startup digital dengan produk yang berhasil diserap pasar. Kampus ini juga menjalin berbagai kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga profesional seperti Hipmi dan JCI.

Wisudawan STMIK Primakara juga mendapat skill dan sertifikat kompetensi tambahan terkait penguasaan IT seperti Microsoft Specialist.  Hal tersebut sangat bermanfaat ketika digunakan di dunia kerja maupun membangun startup. “Yang penting pula kami siapkan lulusan menjadi job creator bukan job seeker, ” pungkasnya.

Wisuda kali ini diikuti 25 orang wisudawan.  Rinciannya 22 orang dari Prodi Sistem Informasi, 2 orang dari Prodi Sistem Informasi Akuntansi dan satu orang dari Prodi Teknik Informatik. Wisudawan ini merupakan sisa mahasiswa angkatan pertama STMIK Primakara tahun 2013, dimana sebanyak 38 orang mahasiswa telah diwisuda lebih dahulu. Setiap tahun mahasiswa STMIK Primakara terus meningkat rata-rata di atas 250 mahasiswa baru tiap tahun. (wbp)