Status “Awas” Gunung Agung, Daya Beli Masyarakat Merosot

(Baliekbis.com), Status awas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem membawa dampak semakin luas bagi masyasrakat Karangasem baik ekonomi, kesehatan, pendidikan bahkan perkembangan dunia pariwisata yang menjadi salah satu andalan masyarakat dan pemerintah.

“Hal ini sangat dirasakan sekali oleh pelaku pariwisata yang mengalami kelesuan dengan mulai menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali,”ujar anggota Komisi II DPRD Bali,  Tjok Gede Asmara Sukawati, Selasa (24/10) di Denpasar. Lesunya pariwisata serta kegiatan ekonomi lainnya akhirnya berdampak pada menurunnya daya beli di masyarakat. Ancaman akan terjadinya erupsi Gunung Agung menyebabkan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan sehingga mempengaruhi pula Pendapan Aslik Daerah (PAD) Provinsi Bali. “Karena PAD Provinsi Bali juga banyak disokong dari industri pariwisata,” terang Cok. Sukawati dari Fraksi Partai Demokrat ini. Dengan terpuruknya dunia pariwisata juga dipastikan akan berpengaruh pada pembangunan Bali ke depannya akibat menurunnya pendapatan. Selain itu, anggaran yang ada sekarang akan lebih banyak difokuskan ke masalah penanganan pengungsi Gunung Agung. “Bahkan kita sendiri tidak mengetahui kapan erupsi Gunung Agung akan terjadi, dan hal ini yang mesti bisa diantisipasi oleh Pemrov Bali,” ucapnya.

Terkait, bantuan yang diberikan kepada para penggungsi yang disesuaikan dengan Kartu Identitas Pengungsi (KIP) diharapkan agar benar-benar didistribusikan dengan baik. “Jangan sampai ada pengungsi yang tidak dapat bantuan dikarenakan tidak memiliki KIP,” tegasnya. Ditambahkan, untuk saat ini penanganan Pemrov Bali kepada para pengungsi sudah dirasakan berjalan baik. Namun kondisi di tempat pengungsian agar terus dipantau untuk mengetahui apa yang masih dibutuhkan oleh para pengungsi. Sejumlah pedagang yang ditemui di Denpasar juga merasakan dampak lesunya daya beli belakangan ini. “Daya beli turun sampai 50 persen. Warga umumnya belanja sebatas untuk kebutuhan pokok saja,” jelas sejumlah pedagang. (sus)