Sosialisasi “Empat Konsensus Bangsa”, Dr. Mangku Pastika: Generasi Muda Harus Berani Mengemukakan Pendapat

Mangku Pastika: Kenapa orang Bali sedikit yang maju, karena duduk di belakang, tidak berani bicara, sehingga kalau ada pembicaraan tertentu orang Bali paling belakang. Saya ngomong begini karena saya besar di luar Bali, dari transmigran pernah jadi pembantu, bisa jadi jendral bintang 3. Saya belum pernah pensiun karena saya percaya diri, meski belum tentu benar tapi saya berani.

(Baliekbis.com), Anggota MPR RI Dr. Made Mangku Pastika, M.M. mengatakan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan hal-hal yang berkaitan dengan ketatanegaraan, kehidupan berbangsa, bermasyarakat sejatinya digali dari nilai-nilai luhur nenek moyang kita.

Hal ini disampaikan oleh Bung Karno, Moh. Yamin dan semua founding fathers negara kita. “Nilai-nilai yang sifatnya universal itulah yang menjiwai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan tata cara kehidupan kita berbangsa dan bernegara seperti semangat gotong-royong, musyawarah mufakat, persatuan, keadilan, ketuhanan dan sebagainya,” ujar Dr. Mangku Pastika saat sosialisasi “Empat Konsensus Berbangsa” dengan mengangkat tema  “Nilai-Nilai Hindu yang Sejalan dengan Empat Konsensus Bangsa untuk Menjaga Kerukunan AntarUmat Beragama”.

Sosialisasi yang diikuti puluhan mahasiswa dan generasi muda ini menghadirkan pula narasumber Kol. TNI (Purn). Dr. Drs. I Wayan Suka Ardana Yasa, M.Fil.H. dan Dr. Drs. I Made Girinata,M.Ag. dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara berlangsung di Aula Kampus Brahma Widya, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Senin (19/9).

Dr. Made Mangku Pastika,M.M.

Dikatakan apa yang disampaikan para founding father itu sebenarnya sejalan dengan nilai-nilai yang ada pada ajaran Hindu yang disebut dengan Sanatana Dharma yaitu kebenaran abadi. “Itu sifatnya universal, tidak berbicara soal agama, kepercayaan tertentu tapi sifatnya universal. Inilah yang menyatukan kita sebagai bangsa Indonesia,” tegas Mangku Pastika yang juga Anggota DPD RI dapil Bali dan saat ini dipercaya sebagai Wakil Ketua BK (Badan Kehormatan) DPD RI ini.

Karena itu, tambah Mangku Pastika apa yang telah disampaikan itu perlu dipahami dan disadari para generasi muda dan bisa menerapkan nilai-nilai luhur untuk hidup dalam damai, tidak ada diskriminasi. “Karena pada prinsipnya kita semua sama, itulah universal. Jadi penting praktekkan nilai-nilai Hindu yang universal, scientific, logis dan flexible. Karena Hindu adalah kebenaran yang abadi -sanatana dharma,” pesan mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Mangku Pastika juga mengingatkan dalam menghadapi tantangan ke depan, tidak cukup hanya menghapal Pancasila. Namun generasi muda harus berani mengemukakan pendapat dan berani bergerak. Meski hal itu bukan sesuatu yang mudah. Tapi harus berani menyuarakan damai dengan nilai-nilai Pancasila itu.

Narasumber Kol. TNI (Purn). Dr. Drs. I Wayan Suka Ardana Yasa, M.Fil.H. pada kesempatan tersebut mengurai tentang nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kerakyatan. “Kita punya kearifan lokal dan religiusitas. Hindu sangat jelas dengan ajaran tat twam asi-nya. Dan dalam kehidupan terjalin saling bahu membahu, bergotong royong. Dalam bermusyawarah desa pakraman/adat,” jelasnya.

Sementara Dr. Drs. I Made Girinata,M.Ag. mengingatkan ancaman desintegrasi bangsa karena krisis moral (agama) sehingga mudah terprovokasi. “Pemahaman 4 pilar kebangsaan ini sangat penting untuk menjaga kesatuan bangsa,” tegasnya.

Dalam sosialisasi yang diisi tanya jawab, peserta minta pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila bisa diadakan lagi. “Kami berharap Pak Mangku Pastika bisa memperjuangkan ini ke Pusat,” ujar peserta. (bas)