Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, AAB Adhi Mahendra Putra,MH : Penting Meningkatkan Semangat Kesatuan untuk Menjaga Keutuhan

(Baliekbis.com),Wakil Sekretaris Bidang Umum dan Anggota Badan Sosialisasi MPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra,M.H. menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Balai Banjar Kangin, Desa Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, baru-baru.

Politisi Partai Golkar yang akrab disapa Gus Adhi ini menekankan pentingnya ditanamkan kebanggaan pada Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, 1.370 suku, dan 800 bahasa. Kekayaan yang sangat besar dan didukung jumlah penduduk yang begitu besar ini harus bisa dijaga keutuhannya. Untuk itu diharapkan agar seluruh masyarakat wajib saling menjaga kerukunan sehingga bangsa ini tetap tegak, utuh dan terhindar dari perpecahan.

Gus Adhi mencontohkan negara adidaya Uni Soviet yang kini telah hilang dari peta dunia. Negara yang begitu kuat itu terpecah menjadi belasan negara kecil untuk memerdekakan diri. Demikian pula Yugoslavia, negara yang dulu makmur dengan kekuatan angkatan perangnya, kini terpecah menjadi negara-negara kecil dan hilang semua kebanggaan yang dimiliki sebagai bangsa yang besar dan makmur.

Dalam paparannya, Gus Adhi berharap agar sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara di setiap warga negara Indonesia, sehingga tidak mudah terprovokasi ataupun diadu domba yang akan melemahkan kerukunan di tengah keberagaman yang ada.

“Jadi empat pilar ini penting disosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat. Tujuannya memantapkan kembali semangat yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara, meningkatkan pemahaman tentang persatuan dan kesatuan dalam NKRI, serta meningkatkan kesadaran hukum dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI yang kini memasuki periode kedua.

Sosialisasi ini, lanjutnya juga sangat bermanfaat guna menanamkan rasa cinta Tanah Air, meningkatkan wawasan kebangsaan serta memperkuat potensi integrasi bangsa seperti halnya gotong-royong, dan kerukunan umat beragama. “Walaupun kita berbeda latar belakang suku, budaya dan agama, namun tetap merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak menjadikan perbedaan itu sebagai hambatan, melainkan memandangnya sebagai sebuah kekuatan dan keharmonisan,” ujar Anggota Badan Sosialisasi Fraksi Golkar di MPR RI.

Dikatakan empat pilar kebangsaan merupakan empat tiang penyangga dalam suatu negara, dimana tiang-tiang penyangga tersebut saling berhubungan satu sama lain. Sehingga negara tersebut dapat berdiri dengan sangat kokoh.

“Berdiri kokohnya NKRI pada akhirnya berpulang pada diri kita, apakah kita masih menggunakan empat pilar kebangsaan. Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR RI, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” paparnya.

Dikatakan Gus Adhi, paradigma masyarakat yang begitu aktif, dinamis dan berkebangsaan saat ini merupakan akses dari perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat, baik sebagai konsekuensi tuntutan zaman maupun perkembangan semakin terbukanya pola pikir masyarakat yang maju, kritis, dan universal.
“Perubahan dinamika tersebut mengharuskan DPR RI melakukan penyesuaian, utamanya yang berkaitan dengan kedudukan kelembagaan tugas dan wewenangnya,” katanya.

Pentingnya nilai-nilai luhur budaya bangsa, sesuai dengan amanat pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 jo Undang-Undang Nomor 13 tahun 2019 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD; MPR membentuk badan sosialisasi yang salah satu tugasnya memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sesuai amanat UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR RI, DPR RI, DPD RI, dan DPRD, lembaga negara MPR RI diamanatkan untuk melaksanakan sosialisasi dan memasyarakatkan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sudah seharusnya setiap warga negara, penyelenggara negara dan lembaga kenegaraan serta lembaga kemasyarakatan lainnya, utamanya generasi muda untuk memahami kembali dan mengimplementasikan empat pilar berbangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Untuk itu diperlukan sosialisasi dan membumikan kembali nilai-nilai luhur empat pilar berbangsa kepada semua elemen bangsa agar tidak tergerus oleh zaman,” katanya. (ist)