Soft Opening MAW, Kadiskop dan UKM Bali: Digitalisasi Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat terhadap Koperasi

Buat hal-hal yang menarik, terutama bagi kaum milenial supaya lebih memilih koperasi dalam berekonomi, salah satunya melakukan inovasi digitalisasi koperasi. Dengan pemanfaatan teknologi digital yang baik akan mampu meningkatkan partisipasi kalangan muda untuk masuk dan mengelola sektor riil melalui koperasi.

(Baliekbis.com), Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bali I Wayan Ekadina mengatakan digitalisasi yang dilakukan di tubuh koperasi akan memberi dampak positif dalam pengembangan usaha yang dijalankan.

“Dengan digitalisasi akan meningkatkan kepercayaan anggota (masyarakat) terhadap koperasi sehingga akan makin tumbuh dan mampu mensejahterakan masyarakat,” ungkap Kadiskop dan UKM Wayan Ekadina saat acara Soft Launching Koperasi (Digital) Mahesa Agro Wisata (MAW), Senin (15/8) di Kantor Koperasi MAW Renon Denpasar.

Dalam soft launching yang ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng tersebut juga dihadiri jajaran pengurus dan pendiri Koperasi MAW serta unsur perbankan dan pelaku koperasi yang turut berkolaborasi dengan MAW.

Kadiskop menjelaskan salah satu unsur penting bagi keberlangsungan usaha koperasi adalah transparansi (keterbukaan) terhadap kegiatan yang dilakukan. Dengan penerapan digitalisasi di tubuh koperasi, maka semua kegiatan akan menjadi transparan, terbuka dan koperasi akan lebih diminati. “Kalau sudah transparan, maka kepercayaan akan meningkat sehingga dukungan semakin besar dan usaha menjadi berkembang,” jelasnya.

Karena itu langkah MAW menerapkan digitalisasi ini sangat positif bagi koperasi. “Ini harus didukung karena merupakan langkah maju ke depannya. Koperasi yang tidak menerapkan digitalisasi usahanya akan kurang produktif serta tidak efisien dan akan ditinggalkan,” ungkapnya.

Ekadina juga mengingatkan koperasi harus dikelola secara profesional dan didukung secara aktif oleh anggotanya. Ke depan kolaborasi juga dinilai sangat penting. Terkait bidang usaha, diharapkan bisa mendukung sektor riil yang ada, baik itu pertanian maupun pariwisata.

Sementara Ketua Koperasi MAW Agus Maha Usadha mengatakan meski baru berdiri, respons terhadap koperasi yang memiliki tagline ‘Profesional dan Mensejahterakan’ ini sangat bagus. “Anggota MAW sudah 200 lebih dan kami yakin akan terus bertambah termasuk mengajak milenial terlibat dalam koperasi,” jelas Agus yang juga Ketua NOPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali ini.

Dalam operasionalnya, Koperasi MAW akan melakukan kolaborasi dengan lembaga ekonomi lainnya sehingga bisa menjalankan usahanya lebih luas dan menjangkau lebih banyak masyarakat. “Masalah di lapangan adalah produksi dan pasar. Jadi bagaimana kita bisa dekatkan produsen (petani) dan pasar,” jelasnya.

Dijelaskan pengembangan koperasi bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan salah satu strateginya adalah fokus pada sektor riil, seperti sektor pangan, hingga pelibatan generasi muda termasuk kaum perempuan untuk tertarik berkoperasi.

“Sektor pangan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi sehingga pemanfaatan teknologi digital penting untuk mendukung kemandirian pangan dan pemberdayaan UMKM melalui koperasi,” jelasnya. (bas)