Soal Wisata Halal, Mudarta: Semata Strategi Pasar Untuk Tingkatkan Wisatawan ke Bali

(Baliekbis.com), Pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. Itu sudah final dan dikuatkan dengan Perda Bali No.2 Tahun 2012.

“Jadi kalau ada statemen lain terkait pariwisata, hal itu semata strategi pemasaran untuk meningkatkan daya jual Bali yang 70 persen ekonominya dari industri pariwisata,” ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, Rabu (27/2) kepada wartawan menanggapi statemen Cawapres Sandiaga Uno (Sandi) yang sempat melontarkan wisata halal di tengah kunjungannya ke Bali.

Mudarta yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Pemenangan Prabowo-Sandi mengatakan sebagai seorang pelaku ekonomi, Sandi melihat peluang pariwisata Bali masih sangat terbuka. Namun di sisi lain Sandi juga mengetahui tantangannya tidak sedikit mengingat negara lain juga berlomba-lomba ingin mendapatkan devisa dari pariwisata.

Sandi juga melihat peluang pasar turis muslim sangat besar yakni mencapai hingga 1,3 miliar. Banyak hal bisa diupayakan untuk mendatangkan turis ke Bali seperti turis muslim melalui wisata halal ini.

“Jadi wisata halal ini sebenarnya salah satu strategi untuk  memasarkan pariwisata Bali dalam mendatangkan wisatawan muslim. Strategi ini juga dilakukan di banyak negara seperti Thailand, Korea bahkan Tiongkok,” jelas Mudarta.

Bali sendiri sebenarnya sudah melakukan strategi pemasaran untuk menarik wisatawan dari berbagai kalangan dan negara. “Salah satunya kedatangan Raja Salman dari Arab dan rombongan   beberapa waktu lalu yang sangat positif dampaknya bagi kunjungan wisatawan Arab ke Bali,” tambahnya.

Kalau pun saat ini pernyataan Sandi soal wisata halal jadi pembicaraan hangat, mungkin karena kondisi politik saat ini. Jadi dikait-kaitkan dengan politik, meski sesungguhnya hal itu murni sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata Bali. Karena tambah Mudarta secara kamus, halal itu maknanya ‘boleh’ yang lawan katanya haram berarti tidak boleh. 

Jadi dalam konteks wisata halal maksudnya adalah boleh berwisata ke Bali. Apalagi Bali itu sudah dikenal sebagai tujuan wisata dunia. Untuk itu, Mudarta mengajak agar para elit lebih ‘wise’ menyikapi segala sesuatu yang berkembang di tengah kondisi politik saat ini. “Mari kita jaga Bali yang sudah aman ini, jangan mudah terpancing dan sedikit-sedikit di bawa ke ranah politik. Kita sudah 73 tahun lebih merdeka. Jadi harus lebih dewasa, jangan sampai demokrasi ini malah mundur,” ujar Mudarta. (bas)