Soal “Privat Party Ekspatriat” di Badung, Begini Kronologi Kejadiannya

(Baliekbis.com),Menanggapi surat terbuka yang disampaikan akun Facebook Niluh Djelantik pada pukul 14.15 Wita, tanggal 15 April 2020 yang menyebutkan bahwa Gubernur Bali Wayan Koster memberikan statemen di salah satu televisi nasional terkait pesta yang diadakan ekspatriat dan menyebutkan hal itu merupakan kejadian lama.

Pernyataan yang dikeluarkan Gubernur Koster ini sebelumnya diawali pernyataan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa yang terlebih dahulu memberikan pernyataan kepada awak media, bahwa pesta yang divideokan itu sudah berlangsung lama. Hal itu disampaikan usai pertemuan Gubernur Bali dengan Bupati / Wali Kota se-Bali di Jaya Sabha, Denpasar, pada Senin (13/4) serangkaian Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19.

“Oh itu video sudah lama, sebelum kita menerapkan (Pemkab Badung telah mengeluarkan surat edaran Nomor 555/1997/Dispar/Sekret tentang Penutupan sementara objek wisata yang terbit sejak 31 Maret hingga 21 April 2020 demi mencegah penyebaran virus corona). Nah, itu sudah ditangani. Jadi bukan baru itu (video lama, red),” ujarnya.

Seusai itu masih di tempat yang sama, Gubernur didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menggelar konferensi pers terkait hasil pertemuan dengan Bupati /Wali Kota se-Bali.

Namun saat door stop ditanya awak media, Wagub Cok Ace juga membantah kabar yang menjadi viral itu. Bahkan, Cok Ace menyampaikan kepastian akan video yang beredar itu diterima langsung dari Wakil Bupati Badung.

“Informasi itu dari Wakil Bupati Badung, saya sudah ditunjukkan videonya dan sudah dicek ke lapangan, bahwa video tersebut adalah kejadian sudah lama. Bukan baru-baru ini,” jelas Cok Ace.

Gubernur Koster kemudian mengimbau agar masyarakat Bali tidak resah dengan video beredar di media sosial sehubungan adanya privat party tersebut.

Selanjutnya tak jauh beda dengan Wagub Cok Ace, ia mengamini telah menerima laporan dari Wabup Badung terkait hal itu. Kemudian sekali lagi ia mengajak masyarakat agar di tengah pandemi Covid-19 tak terpancing oleh berbagai kemunculan informasi negatif. (ist)