SMP PGRI 1 Denpasar Bertekad Tetap Jadi Sekolah Unggulan

(Baliekbis.com), SMP PGRI 1 Denpasar bertekad bisa tetap menjadikan sekolah ini sekolah yang unggul terutama prestasi di bidang akademik, unggul dalam lomba karya ilmiah, olahraga, seni, budaya dan aktivitas agama. “Bahkan sepenuhnya melaksanakan  pembelajaran dan bimbingan terhadap para siswa secara efektif untuk nantinya setiap siswa bisa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki,” ujar Kepala SMP PGRI 1 Denpasar Dr. I Nengah Sukama, M.M. didampingi Waka Humas I Nyoman Budiarta, S.Kom., Selasa (13/6/2017) terkait PPDB tahun ini.

Dikatakan Sukarma, SMP PGRI 1 Denpasar yang beralamat di Jalan Gunung Rinjani Gg. Patuha Blok IX Perumnas Monang-Maning untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menargetkan 400 siswa. Pendaftaran dibuka mulai awal Juni 2017. Peserta yang sudah mendaftar hingga saat ini sudah 350 siswa dengan biaya pendaftaran sebesar Rp50 ribu per siswa. Bagi siswa yang sudah mendaftar di SMP PGRI 1 Denpasar yang kemudian diterima di sekolah negeri, maka biaya pendaftaran yang sudah dibayar akan dikembalikan sepenuhnya. “Selain itu, bagi siswa yang memiliki prestasi di bidang olahraga, seni serta rangking 1-10 di sekolahnya untuk masuk di SMP PGRI 1 Denpasar akan langsung diterima tanpa tes dan bebas biaya pendaftaran,” ujarnya. Sementara Waka Humas SMP PGRI 1 Denpasar, I Nyoman Budiarta, S.Kom. mengatakan lewat PPDB tahun ajaran 2017/2018 dipastikan jumlah siswa baru meningkat. Karena target utama sekolah ini adalah mampu memenuhi kuota yakni 400 siswa dengan 9 kelas yang ada dari 28 ruang belajar yang dimiliki.

“Bahkan sekolah ini juga sudah dikondisikan dengan baik lewat penambahan ruangan dari awalnya hanya ada ruang Lab. IPA dan Lab. Komputer, namun kini sudah ada ruang Tata Boga dan Lab. Bahasa,”terangnya. Ditambahkan, pelaksanaan PPDB di SMP PGRI 1 Denpasar akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Begitu pula mengenai kebijakan terkait soal sekolah 8 Jam (Full Day Scool) tentu akan diikuti dengan baik. ”Karena kami memiliki beberapa ruang kelas yang masih bisa dikondisikan  untuk menampung siswa seandainya aturan 8 jam ini diterapkan. Bahkan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan serentak nantinya, kami sepenuhnya siap,” tambahnya. (sus)