SMAN 7 Denpasar Juara Cerdas Cermat di Unhi

(Baliekbis.com), SMAN 7 Denpasar keluar sebagai juara lomba cerdas cermat tingkat SMA/SMK se-Bali yang diadakan Fakultas Pendidikan Agama dan Seni Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Senin (19/2).

Sebagai juara dua SMA Dwijendra Denpasar, dan juara tiga SMAN 1 Singaraja. ”Lomba cerdas cermat  ini yang diujikan tiga materi yakni pemahaman agama, budaya dan seni,”ujar tim juri sekaligus dosen filsafat di Fakultas Pendidikan Agama dan Seni Unhi Denpasar, I Kadek Satria, Selasa (20/2). Melalui lomba cerdas cermat ini, pihaknya juga ingin mengasah bibit generasi muda Hindu,  dan menyeimbangkan aspek kognitif, afektif serta psikomotorik siswa. “Ketiga meteri yang diujikan tidak terlepas dengan Kurikulum 2013 yang menyangkut tentang Pendidikan Agama Hindu. Namun juga tidak melepaskan tiga kerangka dasar Pendidikan Agama Hindu seperti  tatwa (filsafat), susila (etika), dan upacara (ritual),” terangnya.

Meskipun lomba cerdas cermat  hanya diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK se-Bali, namun pihak juri agak kesulitan untuk bisa melibatkan seluruh peserta dikarenakan pihak sekolah masih minim anggaran untuk bisa melibatkan anak didiknya. “Sehingga hanya 13 kelompok saja yang bisa ikut lomba cerdas cermat dari sekian banyaknya sekolah SMA/SMK se-Bali,”ucap Kadek Satria yang juga Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unhi Denpasar.

Minimnya peserta yang ikut lomba cerdas cermat ini, Kadek Satri melihat  akhir-akhir ini telah terjadi degradasi terhadap mata pelajaran yang berkaitan dengan moral, etika serta cenderung berorientasi pada kemampuan kognitif. “Akibatnya, pendidikan Agama Hindu seolah-olah dikesampingkan,  dan malahan yang diagung-agungkan adalah mata pelajaran eksakta,”imbuhnya. Ditambahkan, ketimbang mengikutkan peserta didiknya pada lomba cerdas cermat, pihak sekolah cenderung akan lebih antusias jika mengikuti perlombaan yang mengujikan pelajaran fisika, matematika, kimia, biologi dan ilmu pasti lainnya. “Padahal pendidikan Agama Hindu yang berkaitan dengan moral dan etika ini sangat penting untuk mencetak karakter generasi penerus bangsa,” tambanya.  (sus)