Siapkan Masa Pensiun, ABK Diharapkan Gabung Koperasi Pelaut Bali

(Baliekbis.com), Para Anak Buah Kapal (ABK) atau pelaut khususnya pelaut kapal pesiar kerap “galau” merencanakan masa pensiunnya ketika sudah tidak lagi bekerja di atas kapal. Ketika memutuskan untuk kembali ke kampung halaman, meraka kerap bingung mau menjalankan usaha atau berinvestasi di bidang apa saja. Tidak jarang karena kurangnya skill berwirausaha atau mengelola keuangan, mereka kembali tergoda bekerja ke atas kapal pesiar, kendatipun usianya sudah tidak muda lagi. Menyikapi permasalahan tersebut, Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali I Dewa Putu Susila yang juga perintis Koperasi Pelaut Bali mengimbau para pelaut kapal pesiar untuk bergabung menjadi anggota koperasi tersebut. Koperasi Pelaut Bali yang memang dikhususkan bagi pelaut baik ABK kapal pesiar dan kapal ikan beserta keluarganya. “Kami mengajak para pelaut agar bergabung menjadi anggota Koperasi Pelaut Bali. Sebab, Koperasi Pelaut Bali bisa memberikan kesempatan berusaha bersama dengan pelaut lainnya dan juga mengembangkan potensi bisnis lain yang bisa menjadi sumber penghasilan pelaut ketika pensiun bekerja dari kapal,” kata Dewa Susila ditemui usai Rapat Akhir Tahun (RAT) Koperasi Pelaut Bali Tahun Buku 2017 di Istana Taman Jepun, Denpasar, Minggu (25/8/2018).

Dewa Susila menambahkan Koperasi Pelaut Bali didirikan awalnya memang mengemban misi untuk meningkatkan kesejahteraan pelaut dan ingin membantu pelaut yang kekurangan dana untuk biaya keberangkatan ke kapal pesiar. Dalam perjalanannya koperasi serba usaha ini juga melayani simpan pinjam dan memenuhi berbagai kebutuhan keluarga pelaut. “Ke depan Koperasi Pelaut Bali ini akan dikembangkan untuk mewadahi kegiatan usaha dan investasi para pelaut yang pensiun dari kapal. Bisa saja dibentuk usaha ritel atau waralaba sehingga para pelaut tidak kebingungan mau berusaha setelah pensiun,” ujar Dewa Susila yang juga Ketua DPC Partai NasDem Denpasar Barat dan Sekretaris Umum Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) Bali itu.

Sementara itu Ketua Koperasi Pelaut Bali Putu Gede Wiradiana dalam laporannya menyebutkan bahwa total aset koperasi per 31 Desember 2017 yakni Rp. 4,338 miliar, meningkat 84,47 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp. 2,351 miliar. Sementara SHU (Sisa Hasil Usaha) juga mengalami peningkatan menjadi Rp. 8,628 juta dari tahun sebelumnya hanya Rp. 4,365 juta. “Koperasi Pelaut Bali ini menjadi salah satu rumah investasi pelaut Bali dan melakukan pendampingan perencanaan masa depan pelaut. Kami berharap ada partisipasi lebih aktif dari anggota sehingga bisa membesarkan koperasi ini bersama,” ujarnya. Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra dalam sambutannya juga mengapreasiasi keberadaan koperasi ini. Pihaknya juga menekankan pentingnya pelaksanaan RAT sebagai media pertanggungjawaban pengurus, audit internal, evaluasi partisipasi peserta, dan penyampaian keputusan strategis lainnya. “Kami harapkan Koperasi Pelaut Bali makin maju, besar dan dikelola secara lebih profesional,” pungkasnya. (wbp)