Shortcut Kota Singaraja-Mengwitani, Koster: Waktu Tempuh Cepat dan Lebih Nyaman

(Baliekbis.com), Proyek Shortcut Kota Singaraja-Mengwitani yang kini secara bertahap dalam pengerjaan akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat setelah selesai.

“Selain lebih cepat, hemat waktu juga lebih nyaman. Nanti tak ada lagi warga yang sampai muntah-muntah karena jalan yang berkelok-kelok dan naik-turun seperti yang terjadi sebelumnya,” ujar Gubernur Koster, saat meninjau progress pembangunan jalan shortcut di titik 3,4,5 dan 6 wilayah Desa Wanagiri dan Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Jumat (7/6/2019).

Dalam kunjungan ke lapangan khusus mengecek proyek shortcut titik 3,4,5 dan 6 yang kini dalam tahap pengerjaan, Gubernur Koster didampingi Sekda Dewa Indra, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Surabaya I Ketut Darmawahana serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Gubernur Koster bersama warga yang tanahnya terkena proyek.

Menurut Koster dengan dibangunnya shortcut ini, tikungan yang sebelumnya sampai 24 bisa jadi sembilan, yang semula 15 tikungan hanya tinggal 5. “Jadi ini yang bikin cepat dan nyaman, tak lagi ada yang sampai muntah-muntah,” jelasnya.

Untuk titik 3,4,5 dan 6 setelah selesai pengguna jalan bisa hemat waktu setengan jam. Dan bila semua titik yakni sampai 10 selesai, maka bisa hemat sampai satu jam. “Jadi nanti jarak tempuh Singaraja-Denpasar sekitar 1,5 jam,” ujar Koster.

Selain lebih cepat dan nyaman, warga yang dilalui proyek ini juga merasa senang. Sebagaimana diungkapkan I Wayan Sudiarta yang mengaku sangat beruntung dengan proyek yang melintas di lahannya. “Kini saya bisa bangun rumah baru dan berada di depan jalan besar dan bisa buat usaha,” jelasnya saat berbincang dengan Gubernur.

Sudiarta mengaku menerima uang ganti rugi sekitar Rp 4 miliar sebagai kompensasi 13 are tanahnya yang terkena proyek jalan di titik 3 dan 4. Di depan rumahnya akan terbentang jalan selebar 11,5 meter. Untuk  shorcut titik 3 dan 4 yang saat ini tengah dikerjakan diprediksi bisa selesai tepat waktu yakni Oktober 2018.

Sedangkan shortcut titik 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter ditarget selesai Desember tahun ini. “Jadi proyek shortcut 3,4,5 dan 6 ini sudah harus selesai seluruhnya Desember sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat,” pinta Koster.

Proyek Shortcut Bts Kota Singaraja-Mengwitani ini pengerjaan seluruhnya sepuluh titik. Untuk titik 7,8,9,10 serta 1 dan 2 akan digarap menyusul setelah proyek 3,4,5, dan 6 tuntas. “Kita rencanakan tahun 2020 bisa selesai semuanya. Saya sudah ketemu Pak Menteri, beliau bilang akan dipercepat,” ujar Koster.

Adapun proyek shortcut titik 3 dan 4 ini dimulai dari jalur Bedugul melewati tepi danau. Selanjutnya titik 5 dan 6 dibangun dari wilayah Desa Wanagiri, sekitar Pura Yeh Ketipat ke arah timur, kemudian masuk ke wilayah Desa Pegayaman dan tembus sekitar Banjar Wirabuana, Desa Gitgit.

Proyek ini, menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Surabaya I Ketut Darmawahana dalam paparannya di hadapan Gubernur, sudah berjalan sesuai rencana dengan realisasi sekitar 51 persen. Secara umum belum ditemukan kendala yang berarti di lapangan.

Meski demikian, Gubernur minta agar kualitas proyek dijaga dan komunikasi dengan masyarakat sekitar tetap dilakukan sehingga warga memahami kehadiran dan manfaat dari proyek ini. Jangan sampai ada warga yang tersinggung.

Dikatakan Koster pengerjaan fisik proyek ini seluruhnya didanai dari APBN. “Kita hanya membiayai pembebasan lahan warga yang terkena proyek dari APBD yang nilainya sekitar Rp200 miliar,” jelas Koster. Sedangkan dari APBN untuk shortcut titik 3,4,5 dan 6 nilainya sekitar Rp300 miliar. (bas)