Setelah Tjokorda Pemecutan, Giliran KBS Silaturahmi dengan Alit Yudha

(Baliekbis.com), Calon Gubernur Bali Dr.Ir. Wayan Koster, MM makin lengket dengan para sesepuh Partai Golkar. Setelah kehadiran Ida Tjokorda Pemecutan XI yang, Penglingsir Puri Pemecutan yang juga anggota Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Provinsi Bali pada Deklarasi KBS-ACE di Lapangan Umum Mengwi pada Minggu (28/1), Wayan Koster yang didampingi Ketua Tim Pemenangan KBS-ACE Provinsi Bali I Nyoman Giri Prasta, Senin (29/1) duduk satu meja dengan sesepuh Partai Golkar I Gusti Ngurah Alit Yudha.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman penglingsir Puri Carangsari tersebut mantan Ketua DPD I Golkar Bali periode 1999-2004 ini, didampingi putrinya I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha yang juga srikandi Partai Golkar.

Pertemuan berlangsung dalam suasana kekeluargaan tersebut tokoh-tokoh politik ini sempat bersantap siang bersama dan minum coklat hangat. Wayan Koster pertama-tama mengucapkan terima kasih atas penerimaan dan sambutan yang diberikan Alit Yudha beserta keluarga. Tak banyak masalah politik yang bicarakan, kedua tokoh ini lebih banyak bertukar pikiran tentang konsep pembangunan Bali kedepan. Salah satunya, Wayan Koster melontarkan rencana penataan Patung Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, kondisi Patung Ngurah Rai yang berada didalam kawasan bundaran Jalan By Pass Ngurah Rai Tuban-Tol Bali Mandara perlu ditata. Kondisi saat ini, patung tersebut nyaris tak terlihat karena tertutup oleh pepohonan. Padahal kalau ditata dengan konsep yang baik, Patung Ngurah Rai bisa menjadi monumen kebanggaan masyarakat Bali, seperti kebanggaan masyarakat Bali kepada sosok Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai. Banyak hal lagi yang dibicarakan, tokoh-tokoh ini saling bertukar pikiran.

Terkait pembangunan Bali kedepan, Wayan Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) akan melaksanakan visi “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. Yang mengandung makna; menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Jalan itu ditempuh melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi di wilayah Bali. Dirinya akan memprioritaskan pembangunan Bali berlandaskan pada tatanan kehiduan adat istiadat, agama, tradisi, senii dan budaya dengan memperkuat kedudukan dan fungsi serta kewenangan desa adat. Desa adat akan diperkuat dengan membentuk Perda yang baru untuk mengimbangi perkembangan yang sifatnya global yang berpotensi menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat Bali. Wayan Koster minta doa, dukungan serta arahan sehingga pada Pilkada serentak 27 Juni 2018 dapat meraih kemenangan, sehingga bisa ngayah sekala niskala untuk masyarakat Bali secara keseluruhan.
Sementara itu, Alit Yudha juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wayan Koster yang didampingi Giri Prasta. Tokoh senior ‘beringin’ ini memberikan ucapan selamat kepada Wayan Koster terkait pencalonannya sebagai Calon Gubernur Bali. Dia mendoakan apa yang diharapkan bisa tercapai, dan nantinya bila sudah memegang jabatan dapat menjadi pemimpin yang bisa memujudkan kesejahteraan untuk masyarakat Bali. (lit)