Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Selenggarakan Pembukaan Reinkarnasi Budaya IX Tahun 2021

(Baliekbis.com), Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya menggelar kegiatan Reinkarnasi Budaya IX Tahun 2021. Pembukaan kegiatan ini dilangsungkan di Auditorium Widya Sabha Mandala, Gedung Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, pada hari Sabtu, 27 November 2021. Hadir dalam pembukaan Reinkarnasi Budaya ini Dekan Fakultas Ilmu Budaya yang diwakilkan oleh Bapak Wakil Dekan 1, Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa, Ketua Senat Mahasiswa FIB, Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi di lingkungan FIB. Tema kegiatan tahun ini adala “Atmaning Buddhayah Adinegara”.

I Nyoman Erlangga sebagai ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Reinkarnasi Budaya bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum mengenai pentingnya pengajaran tentang kebudayaan dan sastra serta mendorong semangat generasi muda untuk melestarikan seni, sastra dan budaya di Bali. Pada kesempatan ini, Erlangga menyampaikan bahwa persiapan kegiatan Reinkarnasi Budaya telah dilakukan selama kurang lebih enam bulan lama.

Sementara itu, ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, menyampaikan di tahun 2021 merupakan tahun yang cukup istimewa karena semua masyarakat masih sama-sama berjuang di tengah pandemi yang masih melanda. Ketua Senat Mahasiswa juga memberikan apresiasinya kepada seluruh panitia Reinkarnasi Budaya karena telah mau berjuang untuk membantu kelancaran acara ini. Ia juga mengharapkan kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mahasiswa dalam menuangkan kreativitasnya guna melestarikan seni, sastra dan budaya di Bali.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Budaya, I Nyoman Aryawibawa, S.S.,M.A.,Ph.D dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan juga apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan acara Reinkarnasi Budaya ini. Beliau juga berharap Reinkarnasi Budaya ini bisa menjadi sebuah ajang yang mampu membawa nama besar Fakultas Ilmu Budaya ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.

“Reinkarnasi Budaya ini kedepannya tentu kita harapkan semakin baik lagi. Sehingga kegiatan ini dapat menjadi ruang bagi mahasiswa dalam mengembangkan soft skill. Reinkarnasi Budaya juga pastinya akan membawa nama baik FIB jika semakin baik penyelenggaraannya.” ungkap Arya Wibawa, Ph.D.

Bincang Budaya 

Setelah kegiatan pembukaan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Bincang Budaya “Nala Cintya Mani #4”. Bincang Budaya tahun ini mengambil tema “Pariwisata Bali Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal”. Bincang Budaya kali ini menghadirkan empat orang narasumber, diantaranya adalah wakil gubernur Bali, Prof. Dr. Ir. Tjokorda Artha Ardhana Sukawati, M.Si, Dr. Nararya Narottama, SE.M.Par,M. Rech sebagai tokoh akademisi pariwisata, Putu Eka Guna Yasa, S.S,M.Hum sebagai tokoh akademisi kebudayaan serta Dr. Anak Agung Gede Agung Rahma Putra, S.Sn.,M.Sn sebagai tokoh masyarakat.

Wakil Gubernur Bali menyampaikan bahwa pariwisata budaya adalah nafas konsep pariwisata di Bali, untuk itulah antara budaya dan pariwisata harus saling mendukung. Lebih jauh Cok Ace mengemukakan analogi bahwa pariwisata dan budaya sebagai sosok ibu dan anak yang harus hidup berdampingan dalam keharmonisan, tanpa ada keinginan saling mendominasi.

Sementara tiga narasumber lainnya bersepakat bahwa perkembangan dunia pariwisata di Bali tidak seharusnya menggerus budaya Bali. Budaya mampu menjadi pondasi yang kuat untuk menunjang semakin majunya pariwisata di Bali. Kemudian, pariwisata juga semestinya memberikan timbal balik pada upaya-upaya menjaga budaya Bali serta turut dalam memberikan ruang pada budaya Bali.

Pada penghujung acara bincang budaya, keempat narasumber menerima piagam penghargaan dari panitia Reinkarnasi Budaya yang diserahkan langsung oleh Bapak Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana. (ist)