Sempat Vakum Dua Kali, Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Turnamen Internasional Soft Tennis

(Baliekbis.com), Ketua Umum KONI Bali I Ketut Suwandi resmi membuka Turnamen internasional bertajuk “The 4th Indonesia Soft Tennis Championship 2018”, Rabu (28/11).

Turnamen internasional ini melibatkan empat negara yakni Indonesia, Kanada, Korea, dan India. Padahal turnamen internasional ini sempat vakum selama 2 tahun, dan soft tennis ini merupakan cabang olahraga (cabor) baru di Indonesia.

Ketua Umum Pelti Bali I Ketut Rochineng menjelaskan Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah Kejuaraan Soft Tennis ke-4 di Bali.
Sebelum vakum selama 2 kali kejuaraan, Bali juga terpilih sebagai tuan rumah untuk kejuaraan yang sama di tahun 2105. “Tahun 2015 lalu diadakan di Nusa Dua. Namun dua tahun berikutnya 2016 dan 2017 sempat vakum dan tahun ini kembali digelar di Bali,” jelas Ketut Rochineng.

Rochineng berharap, dengan kejuaraan berskala internasional di Bali, perkembangan Soft Tennis dapat lebih cepat. Mengingat, saat ini Bali belum memiliki pengurus untuk cabor satu ini. “Secepatnya akan kita bentuk agar berkembang lebih cepat,” terangnya.

Ditambahkan, antara tenis lapangan atau lawn tennis dan soft tennis, kata Ketut Rochineng, tidak memiliki perbedaan signifikan. “Namun dalam penggunaan bola, soft tennis lebih lembut, empuk dan tak berbulu. Perbedaan mendasar lainnya adalah pada raket,” tambahnya.

Sementara, Ketua KONI Provinsi Bali I Ketut Suwandi menambahkan, sosialisasi soft tennis di Bali harus mulai digencarkan. Pihaknya juga meminta kepada pengurus pusat soft tennis untuk mempersiapkan event-event berikutnya secara matang, terutama untuk kejuaraan berskala internasional. “Sebuah penghargaan, Bali ditunjuk sebagai tuan rumah. Kalau ke depan pengurus Soft Tennis di Bali sudah mulai terbentuk, maka kita di sini bukan hanya jadi penonton,” ujarnya.

Lebih lanjut, dengan Bali menjadi tuan rumah internasional soft tennis ini akan ada efek lain yakni, sport tourism yang selama ini digaungkan oleh pemerintah. Bali bukan hanya menarik alam dan budayanya saja. Melainkan, potensi alam itu bisa dikembangkan menjadi beragam kegiatan yang bermuara kepada tourism. Salah satunya, kata Ketut Suwandi, kejuaraan internasional soft tennis yang secara tidak langsung bisa mendatangkan kunjungan wisatawan baik manca negara maupun domestik ke Bali. (sus)