Semarak Uluwatu Art Festival 2018, Angkat tema “The Peninsula of Great Heritage”

(Baliekbis.com), Ribuan warga Pecatu Kuta Selatan terdiri dari anak-anak, remaja hingga dewasa terlibat dalam ajang seni tahunan Uluwatu Art Festival yang berlangsung, Jumat (26/10).

Tahun ini Uluwatu Art Festival mengangkat tema “The Peninsula of Great Heritage”. Ajang seni yang disukai wisatawan mancanegara itu dihadiri Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa serta Sekda Badung Wayan Adi Arnawa, seniman, tokoh masyarakat serta masyarakat. Suara gamelan yang mendayu gerak tari yang gemulai serta nyanyian (olah vokal) seakan memberi suasana beda objek wisata yang terkenal seantero jagat itu.

Ketua Panitia, Komang Yoga Puniantara mengatakan, festival ini sebagai apresiasi musik, seni dan budaya yang digelar komponen masyarakat Pecatu bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung khususnya Dinas Pariwisata mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Badung, khususnya yang ada di Badung Selatan. “Festival kedua kalinya ini diadakan di dua tampat yaitu Pura Uluwatu dan Pantai Labuan Sait Padang-Padang,” katanya.

Sebagai ajang untuk pelestarian seni, jelas Yoga Puniantara maka berbagai kegiatan dilaksankan mulai dari kegiatan seni, budaya, surfing, lomba patung pasir buah, DJ exhibition dan lomba mancing yang di ikuti ratusan jukung. Semua aktivitas itu menjadi menarik untuk ditonton. “Kegiatan ini tak hanya promosi semata, namun bentuk pemberdayaan masyarakat dan generasi muda Pecatu untuk berkembang menjaga adat, seni, agama dan udaya,” paparnya serius.

Yoga Puniantara lalu berharap, kegiatan ini mampu memperkenalkan budaya, makanan lokal dan objek-objek wisata di kawasan Pecatu serta memberikan wadah bagi seniman atau warga lokal dan nasional untuk tampil, serta meningkatkan kepedulian generasi muda akan kawasan pesisir. “Mari bersama-sama menjaga adat dan budaya serta mencintai lingkungan, maka kegiatan ini mengangkat tema The Peninsula of Great Heritage,” ucapnya.

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa mengungkapkan, ajang ini sebaga upaya menunjukkan komitmen untuk menggelerokan budaya terkait kehidupan sosial masyarakat. “Perlu proses panjang untuk selalu berkomitmen setiap kegiatan berbasiskan dan menjaga adat dan budaya. Sehingga melalui festival ini mampu mengajegkan adat, seni dan budaya. “Saya tak henti-hentinya berpesan bahwa konsep gotong-royong perlu ditingkatkan, sehingga mampu menghasilkan yang maksimal,” ujarnya.

Masyarakat Pecatu memiliki partisipasi dalam mewujudkan pembiayaan kegiatan ini selain Pemkab Badung. “Selain menjaga aspek budaya, seni dan adat, maka melalui Uluwatu Art Festival ini mari jaga pembangunan pariwisata yang berkualitas. Mengacu pada tiga basis yakni budaya, pariwisata berbasis lingkungan dan berbasis masyarakat maka kita harus jaga kualitasnya,” tutupnya. (bud)