Sekretaris REI: Harga Tanah Melonjak Akibat Penyebaran Permintaan Tak Merata

(Baliekbis.com),Pembangunan yang masih terpusat di Badung Selatan dan sekitarnya menjadi salah satu penyebab tingginya harga tanah di kawasan tersebut.

“Orang berebut memiliki hunian atau properti di wilayah Badung Selatan ini, sehingga harga tanah jadi sangat mahal,” ujar Sekretaris REI (Real Estat Indonesia) Bali
Wayan Suananta Wijaya,S.E didampingi Wakil Ketua Bidang Perumahan & Properti Komersial I Made Sukarmayasa,S.T.

Dijelaskan untuk pembangunan perumahan, REI Bali ditarget pusat sebanyak 5 ribu unit tahun ini. Namun realisasinya baru sekitar 3 ribuan. “Kendalanya di harga tanah yang tinggi dan konsumen cenderung memilih hunian di Badung Selatan,” jelasnya, Rabu (17/7/2019) malam di sela-sela paparan Perkembangan Properti di Bali berdasarkan Hasil Survei KPwBI Provinsi Bali, Rabu (17/7/2019) malam.

Acara tersebut juga dirangkai dengan perpisahan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana yang akan bertugas di BI Jepang dan Deputi Kepala BI Provinsi Bali Teguh Setiadi yang akan pindah ke BI Riau.

Padahal tambah Suananta, kalau mau di kabupaten lain seperti Jembrana, Kkungkung dan Karangasem harga tanah masih terjangkau. Namun kendalanya pada jarak tempuh dan sarana transportasi.

Karena itu tambah Suananta Wijaya, salah satu solusi ke depannya yakni pemerintah harus bisa memeratakan pembangunan di kabupaten-kabupaten. Pengembangan pariwisata yang menjadi primadona ekonomi harus bisa disebar ke kabupaten lain. “Jadi ada terobosan dan inovasi di tiap kabupaten untuk menarik investasi sehingga pengembangan perekonomian lebih tersebar,” jelasnya.

Dengan demikian warga tak harus numplek mencari kerja di Badung Selatan yang saat ini menjadi pusat bisnis khususnya pariwisata. Ditambahkan untuk wilayah Badung sebenarnya potensi pariwisata dan ekonomi juga terdapat di Badung Tengah dan Utara. Harga tanah di sini juga tak terlalu mahal. Jadi arah pergerakan permukiman dan bisnis masih sangat memungkinkan di dua kawasan tersebut.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana yang akrab disapa Cik mengatakan peran properti sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Bali.

“Sektor properti ini memiliki
turunan yang sangat banyak, bahkan sampai ratusan. Mulai dari penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja hingga pendukung lainnya,” jelas Cik. (bas)