Sekaa Arja Arsa Winangun Ngayah di Pura Mandhara Giri

(Baliekbis.com), Serangkaian Pujawali Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar di Pura Mandhara Giri, Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur yang dilaksanakan pada Jumat (14/7), Sekaa Arja Arsa Winangun Desa Pakraman Pohgading, Ubung Kaja Denpasar Utara juga turut ngaturang ngayah Arja pada Kamis (13/7) malam di wantilan Pura setempat. Garapan Arja ini sebelumnya telah ditampilkan dalam gelaran Pesta Kesenian Bali Ke-39 Tahun 2017 dan sukses menarik atensi penonton sehingga kini kembali ditampilkan saat ngaturan ngayah di Pura Mandhara Giri, Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur.

Penampilan Sekaa Arja Arsa Winangun Desa Pakraman Pohgading, Ubung Kaja Denpasar Utara malam itu, turut disaksikan Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Muliawan Arya beserta jajarannya berbaur bersama masyarakat dan pemedek yang tangkil di Pura Mandhara Giri, Semeru Agung, Lumajang, Jatim.

Koordinator Sekaa Arja Arsa Winangun Desa Pakraman Pohgading, I Komang Gede Satrya Wibawa ditemui seusai pementasan mengatakan judul yang diangkat Sekaa  Arja Arsa Winangun saat ngaturang ngayah di Pura Mandara Giri Semeru Lumajang Jatim adalah “Ceti”. ”Garapan kesenian Arja yang kami persembahkan ini diangkat dari novel karya sastrawan I Gusti Panji Tisna yang  berjudul Ni Rawit Ceti Penjual Orang. Berkisah tentang seorang gadis cantik dari Desa Lukluk, mantan penari Legong yang terkenal dan piawai menari. Namun, kecantikan serta kemampuannya menari disalahgunakan” ujar Satrya Wibawa.

Lebih lanjut Satrya Wibawa mengatakan Sekaa Gong Arsa Winangun nantinya pada saat pelaksanaan Pujawali Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar pada Jumat (14/7) juga akan ngaturan ngayah mengiringi ilen ilen tari wewalian berupa topeng, rejang renteng dan lainnya. “Sangat bangga kami dapat ngaturang ngayah di Pura Mandara Giri Semeru Lumajang, Jawa Timur ini”ujarnya. (esa)