Sederhana, Peringatan Perjuangan MPB Hanya Potong Tumpeng

(Baliekbis.com), Peringatan Puncak Pertemuan Rahasia Perjuangan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan RI Daerah Bali di Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Badung pada tanggal 16 Agustus 2021 dilaksanakan secara sederhana dan terbatas.

Hal itu karena masih pandemi Covid -19 dalam suasana yang terus mengalami trend peningkatan ditambah adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Perayaan hanya dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) yang juga Penglingsir Puri Puncak Bangsal dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, SpA (K) yang diserahkan kepada Ir. Ida Ayu Widiastrini selaku Perwakilan dari keluarga Besar Geria Telabah Denpasar.

Bagus Arhana mengajak masyarakat agar ikut serta mendukung pemerintah dalam menekan penularan Covid -19 yang sudah banyak memakan korban jiwa. Apalagi varian delta Covid -19 penyebarannya semakin cepat dan berbahaya, diharapkan masyarakat disiplin menerapkan 3M protokol kesehatan dan dan mendukung vaksinasi sehingga terbentuk herd immunity.

Untuk itu, pihaknya bagian dari Gugus Kebangsaan Provinsi Bali sejak awal pandemi telah berperan aktif berpartisipasi memberikan bantuan APD,  bantuan alat cuci tangan maupun sembako ke sejumlah daerah di Bali.

MPB juga mendukung Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) II Atnews  serangkaian peringatan 75 Tahun Perjuangan Gerakan Bawah Tanah MPB dengan menggelar doa bersama yang dihadiri para sulinggih dan pendeta lintas agama di Badung, belum lama ini.

Kegiatan HUT II Atnews mengusung tema “Sejatinya Kesederhanaan adalah Sebuah Kemuliaan dan Kekayaan yang Terbesar”, tagline “Seger Dumun Tunas!” dengan mengutip puisi WS Wendra “Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk  seseorang, maka Berdoalah untuk kebaikan”.

Doa dipimpin Ketua Dharma Adhyaksa Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba bersama Ida Rsi Agung Wayabya Soprabu Sogatha Karang dan Ida Rsi Bujangga Waisnawa, Wakil Sekretaris FKUB H. Roichan, Perwakilan MATAKIN Bali Ws Nyoman Darsana, Ketua PGLII Bali Pdt. Timotius Karnadi M.Th dan Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Denpasar Romo Paskalis Nyoman Widastra SVD.

Doa tersebut ditujukan kepada para roh-roh dokter, perawat, tenaga medis dan relawan yang telah gugur dalam menangani pandemi Covid-19. Sekaligus memberikan dukungan penuh pemerintah dan pejuang kesehatan dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Selain itu, menggandeng Korps Menwa Ugrasena membantu belasan ribu vaksinasi bekerjasama dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali.

MPB juga sudah berhasil mendirikan Patung Rama dan Krishna yang merupakan tokoh pawayangan dan Itihasa Ramayana dan Mahabharata. Batu pertama pembangunan patung Rama dan Krishna yang diletakkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) ketika dianugerahi Penghargaan dan Lencana 3/4 Abad Monumen Perjuangan Bangsal di Pura Puncak, Kawasan MPB, Selasa (18/5).

Patung Rama dan Krishna dibangun masing – masing setinggi lima meter, serta kehadiran Bamsoet pada waktu tersebut meresmikan simbol rumah ibadah enam agama yang menggambarkan kemajemukan dan keharmonisan bangsa Indonesia.

Mahabharata dan Ramayana isinya pun mengenai berbagai hal, seperti filosofi kehidupan, nasehat, dan peristiwa sehari-hari. Kedua kitab kuno itu banyak menyinggung hal yang bersifat universal dan masih memiliki relevansi dengan masa sekarang, sehingga digemari di seluruh dunia. Hal itu sebagai bentuk implementasi dari warisan nilai – nilai para perjuangan terdahulu yang diperlukan negara saat ini.

Hampir semua negara, termasuk Indonesia tengah berjuang keluar dari pandemi yang mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. “Semangat pejuang dan veteran yang telah gugur selalu memberikan spirit generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Maju dalam menyambut 100 tahun merdeka,” ungkapnya.

Hal itu sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo yang mengungkapkan, bahwa  dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju.

Untuk itu, Jokowi berusaha mendorong bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 ini, agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif. Adanya Pandemi Covid-19 sekarang ini, akselerasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian kehidupan. Pidato disampaikan pada Sidang Tahunan MPR, DPD dan DPR RI. Dalam  Rangka HUT Kemerdekaan Ke-76 RI, Senin (16/08).

Pandemi memberikan beban yang berat, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa untuk menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan diuji, semua pilar kekuatan diasah.

Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah.

Ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bukan hanya beban yang diberikan, tetapi kesempatan untuk memperbaiki diri juga diajarkan.

Sementara itu, Ketua Stispol Wira Bhakti dan Ketua Umum DHD Angkatan 45 Bali Prof. Wayan Windia memberikan apresiasi terhadap Manajemen MPB yang mampu memberikan teladan dalam masyarakat mampu memberikan makna perjuangan para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan.

Peringatan itu memang harus disesuaikan dengan desa kala patra. Itu yg tepat. Jangan menyinggung perasaan rakyat. “Masak kita merayakan momentum pada saat rakyat sedang prihatin,” ungkapnya. Tetapi nilai-nilai yang ada di MPB, yakni kebangsaan, kemanusiaan dan spiritualitas tidak boleh pudar. Harus ada kesadaran untuk menjaga dan melestarikannya bagi penerus selanjutnya.

Di sisi lain, Manajemen MPB M. Mendra,MM yang juga Owner Ayam Betutu Gilimanuk mengharapkan generasi muda dapat menggali spirit MPB dalam mengisi kemerdekaan NKRI. Oleh karena, 76 tahun Indonesia merdeka belum sepenuhnya rakyat hidup sejahtera, apalagi tekanan ekonomi semakin besar akibat pandemi Covid -19. (art)