Hanya Satu di Indonesia, Gubernur Pastika Berharap PB3AS Dilanjutkan

(Baliekbis.com), Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) merupakan bentuk demokrasi langsung yang hanya ada satu di Indonesia. Bahkan di dunia hanya ada satu acara lain yang mirip, yakni di Hyde Park, London. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menyampaikan pendapatnya di atas Podium tersebut, Minggu (7/1) pagi. Oleh karena itu ia berharap masyarakat Bali memanfaatkan podium ini sebaik-baiknya. Khususnya untuk menyampaikan masukan kepada Gubernur di akhir masa jabatannya.

“Disini boleh komplain, boleh menyampaikan rencana, saran, kritik, apa saja,” kata Gubernur yang akan menyelesaikan masa jabatannya bulan Agustus 2018 mendatang. Menurutnya semua yang disampaikan di podium akan direkam dan dicatat oleh Pemprov Bali. Ia menambahkan tidak banyak pemerintahan yang berani membuat acara demokrasi langsung seperti ini. Oleh karena itu ia berharap pemerintahan selanjutnya mau melanjutkan panggung demokrasi ini.

Karena menurutnya podium ini merupakan tempat penyaluran aspirasi masyarakat agar tidak membicarakan sesuatu di belakang. Ia berharap dengan adanya saluran penyampaian, masyarakat tidak menyimpan masalah di dalam hati yang bisa berakibat stres. “Akhir Juni kita sudah punya Gubernur terpilih. Kita punya kesempatan sedikit. Saya mohon masukan yang bisa saya lakukan di akhir masa jabatan saya melalui podium ini,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Pastika juga berpesan kepada masyarakat ada empat kata ajaib yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Keempat kata tersebut adalah Cukup, kedua Sabar, ketiga Maaf dan keempat Terima kasih. Dengan merasa cukup menurutnya manusia akan terhindar dari rasa iri dan dengki. Sementara sabar menurutnya adalah ciri orang yang kuat. Sedangkan meminta maaf harus dilakukan jiak memang salah dan tak lupa mengucapkan terima kasih atas jasa orang lain.

Pengguna Podium lainnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Gede Suarjana menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah di Bali. Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan konsep 3R, yakni Reuse (menggunakan kembali), Reduce (mengurangi) dan Recycle (mendaur ulang). Menurutnya jika hal ini dilakukan, sampah yang masuk ke TPA hanya residunya saja atau hanya 13 persen dari sampah sebenarnya.

Ia menyampaikan, setiap hari sampah di Bali mencapai hampir 12 ribu m3. Dari jumlah tersebut 70 persennya sampah organik dan 30 persen sampah anorganik. Dari jumlah tersebut 11 persennya adalah sampah plastik yang menjadi momok karena jika dibakar menghasilkan dioksin sementara ditanam lama sekali terdegradasi.

Minggu ini PB3AS juga dimeriahkan penampilan siswa siswa SMA 1 PGRI Denpasar. Para siswa menampilkan paduan suara, kolaborasi tari tradisional dan modern serta penampilan band akustik yang kesemuanya disaksikan langsung Gubernur Made Mangku Pastika.

Salah satu siswi SMA PGRI Ayu Shinta Wulandari di Podium menyampaikan keresahannya terhadap fenomena HOAX di media sosial. Menurutnya masih banyak oknum yang menyebarkan berita palsu hanya agar mendapat pamor memviralkan sesuatu. Hal ini terjadi menurutnya karena literasi publik terhadap media sosial masih rendah. Selain itu ia menilai media sosial bagi masyarakat Indonesia masih merupakans sebuah dunia baru, sehingga hal ini dimanfaatkan oknum yang memiliki kepentingan ekonomi, politik dan sebagainya. Jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada pertikaian. Oleh sebab itu ia mengajak masyarakat agar bijak dan cerdas menanggapi HOAX.

Pengguna podium lainnya, Ardi dari BMKG Denpasar mengingatkan masyarakat Bali agar memahami fenomena alam yang terjadi. “Filosofinya sedia payung sebelum hujan,” katanya. Ia menyampaikan bulan Desember hingga Februari adalah puncak musim hujan di Bali. Oleh karena itu ia berharap masyarakat menyikapi dengan arif seperti melakukan penebangan pohon dan menjaga kebersihan lingkungan. Ia menambahkan bulan Januari ini akan ada fenomena dua bulan purnama yakni 3 Januari dan 30 Januari yang diistilahkan blue moon. Selain itu tanggal 30 Januari juga akan menjadi fenomena super moon. Ia menampik isu bencana alam berkaitan dengan super moon. Menurutnya super moon hanya berdampak pada ketinggian air laut yang memang perlu diwaspadai namun tidak besar.

Terakhir ada Jro Penjor yang menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pemprov Bali meraih indeks demokrasi tertinggi. Menurutnya hal ini tidak lepas dari keberadaan Podium PB3AS. Ia juga menyampaikan keberdaan gerakan Gada (Garuda Bersabda) Bali yang menyebarkan kata-kata damai perekat nusantara. (sus)