Satgas TMMD ke-108 Gelar Penyuluhan Kesehatan, Bali Masuk Rangking V Nasional Covid-19

(Baliekbis.com),Serangkaian Pelaksanaan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-108, di Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Gianyar, dilaksanakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat Banjar Tengipis, Desa Buahan Kaja, Minggu (5/7/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri Pasiter Kodim 1616/Gianyar Kapten Inf Wayan Sudana, dan sejumlah Personel TNI dari Satgas TMMD, Prajuru Adat dan Dinas, Sabha Desa, Kertha Desa, Perwakilan Pemuda serta Satgas Gotong Royong Desa Adat Tengipis.

Penyuluhan menghadirkan dua nara sumber dari Dinas Kesehatan Gianyar, yakni Kasi Kesehatan Lingkungan I Wayan Bandem dan Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat I Gusti Ngurah Krisna., S.K.M., M.Kes.

Sosialisasi lebih ditekankan kepada upaya penanggulangan dan pencegahan penularan Corona Virus Desease atau COVID-19, yang sekarang penyebarannya semakin meningkat.

IGN Krisna mengungkapkan, hingga Sabtu (4/7), Bali sudah masuk ranking lima kasus positif nasional. Hal ini tergolong tinggi. “Kalau melihat penduduk Bali yang relatif sedikit jika dibandingkan provinsi lain ranking yang lebih kecil ini mesti diwaspadai bersama,” ujarnya.

Krisna mengharapkan, masyarakat disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan masker, menjaga jarak, selalu menjaga kesehatan untuk mempertahankan imun tubuh.

Dijelaskan, saat awal penyebaran virus masih terkonsentrasi terhadap Pekerja Migran Indonesia atau PMI. Sekarang tidak hanya PMI, namun juga transmisi lokal semakin banyak, dengan klaster berbagai tempat, seperti pasar, rumah sakit, toko dan fasilitas umum lainnya. Hal ini tentu akan menyulitkan melakukan lokalisir penyebaran.

Dikatakan, COVID-19 menimbulkan dampak ekonomi yang cukup signifikan karena itulah pemerintah memberlakukan new normal, untuk menyelaraskan pencegahan COVID-19 dan membuka kesempatan masyarakat untuk bekerja, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara itu salah seorang masyarakat mempertanyakan sosialisasi terhadap COVID 19 yang menyentuh sampai pedesaan sangat minim, padahal sosialsasi sangat penting, terlebih COVID-19 ini disebarkan oleh manusia. “Masyarakat perlu diberi pemahaman yang memadai sehingga mampu menghindari tertular dan menularkan virus ini”, ujarnya.

Minimnya sosialisasi menyebabkan masyarakat mudah terpapar hoax hal ini membingungkan. Dampaknya, banyak penolakan yang dihadapi dalam penanggulangan COVID-19 selama ini. Sosialisasi dilaksanakan dengan peserta terbatas, untuk melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. (ist)