Samsul Azhari, Kepercayaan sebagai Penopang Berkarya

(Baliekbis.com), Nama Samsul Azhari di lingkup kepariwisataan di Bali sudah tenar. Kinerjanya dinilai banyak pihak cukup memuaskan. Samsul Azhari mampu membaca keinginan investor untuk membuka sebuah usaha yang prospektif sekaligus kompetitif. Voyage Hibachi Restaurant & Bar di Kerobokan yang baru saja diresmikan bukanlah satu-satunya kreativitas dan kecerdasannya membaca dan memanfaatkan peluang itu. Ayah satu anak ini sebelumnya sudah sukses menggawangi berdirinya usaha rekreasi  Alam Tirta Outbond (ATO) di Desa Carang Sari, Petang, Badung Utara, awal tahun 2017 lalu. Dan kini usaha tersebut eksis. Unsur kepercayaan menjadi kunci penopangnya dalam berkarya dan berinteraksi dengan investor. Investor tak merasa didikte tetapi justru memberikan kepercayaannya terhadap Samsul Azhari. “Lebih banyak saya yang ngatur.. ha ha ha. Maksudnya bagaimana meng-arange dana investor menjadi sebuah usaha yang prospektif,” katanya pada satu kesempatan berbincang-bincang.

Pengalaman lelaki 36 tahun yang tekun mendalami ‘ilmu’ pariwisata khususnya hotel, restoran, dll di banyak kota besar ini, telah menjadikannya sosok penggiat pariwisata andal. Itu sebabnya banyak kalangan investor yang terkesan akan kinerjanya itu. Owner Hibachi Voyage Mr. Graham Newman dan istri Tia Graham pun tampaknya sangat enjoy saat pria yang fasih beberapa bahasa asing ini mewakilinya memandu media dalam konferensi pers sesaat peresmian Hibachi Voyage. Tak ada keraguan atau kesalahan saat mengungkapkan profil perusahaan. Owner hanya manggut-manggut saja tanda puas. “Saya turut senang melihat hasil kerja tim kami dalam mewujudkan keberadaan Hibachi Voyage. Kehadiran restaurant dan bar yang 60 % market asing ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat/pengunjung terhadap sebuah restaurant yang representatif. Ibaratnya menawarkan kuliner yang dikemas dalam sebuah entertainment yang menarik. Kami menawarkan one stop entertainment culinair di lokasi yang prima,” katanya menjabarkan.

Pria asal Jatim ini sebenarnya mengaku lebih nyaman dengan profesinya sebagai konsultan bisnis pariwisata daripada seorang general manager (GM). “Kalau konsultan menangani semua aspek perusahaan, mulai merencanakan, membangun hingga menentukan konsep apa yang cocok bagi sebuah bisnis sementara GM lebih kepada operasionalnya. Dan saya rasanya lebih klik sebagai konsultan,” akunya.Tapi siapapun Samsul Azhari, dia adalah seorang praktisi pariwisata dengan segudang pengalaman dan cukup disegani. Namun begitu, pria ramah dan sederhana ini tak ingin karyanya diklaim sebatas seberapa besar dia dibayar karena dia sepenuhnya bekerja dengan hati. (awm)