Sambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Lari Bareng “Lungs on The Run” Wujudkan 30 Juta Langkah Demi Indonesia Sehat

(Baliekbis.com), Lungs on The Run adalah sebuah acara lari virtual yang merupakan inisiasi dari berbagai organisasi serta komunitas yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) pada tanggal 31 Mei 2019.

Kegiatan yang secara resmi didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini diikuti para pelari (dan pejalan kaki) dari seluruh Indonesia yang berupaya mengumpulkan 30 juta langkah (setara dengan menempuh masing-masing 50 km) mulai tanggal 1 hingga 30 Mei 2019. Sebanyak 600 peserta terdaftar melalui aplikasi 99 Virtual Race yang tersedia di Android dan iOS.

Lungs on The Run dilakukan seperti acara lari pada umumnya namun jalur yang diambil dapat dilakukan dari lokasi manapun dan berapapun kecepatannya. Seluruh proses pendaftaran dan pelaporan pencapaian peserta dilakukan secara online melalui aplikasi sehingga kampanye ini berjalan lebih efisien serta dapat dilakukan oleh pelari profesional maupun yang masih pemula.

Sebagai bagian dari kegiatan Lungs on The Run, diadakan juga “Lari Sehat Bareng Lungs on The Run” di lima kota di Indonesia. Denpasar merupakan kota ke-4 yang melaksanakan kegiatan ini setelah Jakarta, Bogor, dan Bandung. Sinergi nyata antara pemerintah dengan masyarakat dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan ini.

Dalam pelaksanaannya di tiap kota, “Lari Sehat Bareng Lungs on The Run” ini dilakukan di ruang publik seperti taman bermain anak, taman olahraga, hingga sekolah. Pada tanggal 26 Mei 2019 ini, kegiatan “Lari Bareng Lungs on The Run” diselenggarakan di wilayah Renon, Denpasar yang merupakan area terbuka yang biasa dijadikan area berolahraga dan juga pusat pelaksanaan car free day di Denpasar. Kegiatan ini diikuti puluhan pelari yang bersama-sama mengumpulkan langkah demi Indonesia yang lebih sehat.

Peringatan HTTS setiap tanggal 31 Mei yang diprakarsai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) bertujuan untuk menarik perhatian dunia akan dampak buruk rokok terhadap kesehatan, terutama terkait dengan kesehatan paru, sesuai dengan tema global peringatan HTTS tahun ini, yaitu “Rokok dan Kesehatan Paru”.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya,MPPM, yang hadir pada acara Lari Bareng Lungs on The Run di wilayah Renon, Denpasar, mengatakan sebagai salah satu pusat pariwisata di Indonesia, pihaknya ingin menjadikan Bali layak untuk penduduk serta wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Oleh karena itu dibuatlah aturan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari berbagai hal yang dapat merugikan. “Salah satu peraturan yang ada dan kami terapkan adalah Peraturan Daerah Provinsi Bali nomor 10 tahun 2011 yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan wisatawan di Bali. Tentu saja adanya peraturan ini harus sejalan dengan penegakan aturan yang tegas,” ujarnya.

Dikatakan Bali terus berkomitmen untuk menegakkan peraturan tersebut dan dapat dilihat dari tingkat penerapan peraturan yang mencapai 71% di seluruh penjuru Bali.
Selain peraturan di tingkat Provinsi, Pemerintah Kota dan Kabupaten di Bali pun berusaha memperkuatnya dengan menerbitkan peraturan daerah di masing-masing wilayah pemerintahanan. Harapannya adalah untuk bersama dengan masyarakat mewujudkan kota dan kabupaten yang sehat di Bali. Penerapan aturan ini membutuhkan dukungan dari masyarakat yang implementasinya dapat ditunjukkan dengan berbagai cara.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, M.Kes., mengatakan pihaknya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan masyarakat, terutama untuk menegakkan Perda No. 7 tahun 2013 yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Persoalan rokok di Indonesia, termasuk Bali merupakan salah satu masalah serius yang perlu ditanggulangi segera. Prevalensi perokok di atas umur 10 tahun di Bali berdasarkan Riskesdas sudah mencapai 23.5%. Upaya mencari solusi mengurangi tingkat prevalensi perokok haruslah terus dilakukan dengan berkolaborasi antar para pemangku kepentingan termasuk mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam mengubah perspektif orang tentang kebiasaan merokok. Hal ini sangat penting untuk dilakukan mengingat Bali merupakan salah satu pusat pariwisata di Indonesia.

I Made Kerta Duana dari Udayana Central mengatakan  mendukung Peraturan Daerah yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali serta Pemerintah Kota dan Kabupaten di seluruh Bali. “Kami ada bersama-sama pemerintah berusaha untuk mengawal implementasinya. Mulai dari larangan merokok, penerapan KTR hingga larangan display rokok pada gerai retail untuk menjadikan Bali lebih sehat. Termasuk dengan keterlibatan Udayana Central dalam Lungs on The Run sebagai bentuk nyata dukungan kami dalam menciptakan Bali yang lebih sehat,” tambahnya.

Ia berharap ke depannya tingkat kepatuhan peraturan terkait rokok di Bali dapat semakin meningkat, bahkan hingga 100% dan dapat menurunkan tingkat prevalensi perokok di Bali.
Pernyataan dukungan ini juga disampaikan oleh Nadia Rosiana Sunendra, sebagai perwakilan dari Indo Runner Denpasar yang mengatakan sebagai komunitas para penggemar lari turut mengambil bagian dalam inisiatif Lungs on The Run di Denpasar sebagai sebuah kolaborasi untuk hidup lebih sehat. (ist)