​Sambut Galungan dan Kuningan, APHB “Ngejot” kepada Warga Kurang Mampu

(Baliekbis.com),Spirit Sewaka Dharma, melayani dan mengabdi pada sesama manusia “Pawongan” Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Hindu Bali atau yang dikenal PP APHB bersinergi dengan Pengurus Kabupaten Aliansi Pemuda Hindu Bali Tabanan dalam melaksanakan progam Dharma Sewanam kepada masyarakat Desa Bantas Kabupaten Tabanan.

APHB Dharma Sewanam ini menyasar masyarakat Desa Bantas Tabanan yang berkeluarga kurang mampu, wanita rawan sosial, lansia, dan anak yatim piatu yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan.

Gde Wikan Pradnya Dana, S.T., M.T selaku Ketua PP APHB menyatakan kegiatan Dharma Sewanam ini adalah salah satu cara pemuda Hindu dalam mengaktualisasikan ajaran Hindu ‘Tri Hita Karana” utamanya dalam Pawongan. Pawongan adalah bagaimana cara kita menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.

Dalam tradisi kebudayaan Bali sangat jelas bahwa kita harus sagilik saguluk sabayantaka, paras paros sarpanaya dan saling asah asih asuh dalam berkehidupan sosial masyarakat Bali.

Permasalahan masyarakat Bali sangatlah kompleks di antaranya kemiskinan, kesehatan, infrastruktur, dan masalah sosial lainnya. Data statistik BPS tahun 2021, kemiskinan di Bali meningkat diakibatkan pandemi, dan kini masyarakat berusaha bangkit dalam keterpurukan.

Lebih Lanjut Wikan yang juga Tokoh Pemuda Ubung Kaja menyatakan dalam menangani peningkatan kemiskinan di Bali, organisasi kemasyarakatan harus berkolaborasi dengan pemerintah, bergandengan tangan bersama. “Sebagaimana kami saat ini berkolaborasi dengan salah satu tokoh Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Perwakilan Bali,” tegasnya, Senin (6/6).

Senada dengan Sekjen PP APHB Putu Dana Yasa, S.Fil, M.Ag., menjelaskan progam Dharma Sewanam sesungguhnya implementasi ajaran Veda dan pustaka Lontar dalam kebudayaan Bali. Sevanam yang merupakan pelayanan yang baik. Bhakti dengan jalan berlindung dan penyerahan diri secara tulus ikhlas kepada Tuhan. Memberikan pelayanan misalnya, memberikan  pelayanan dari masing-masing pribadi yang terbaik kepada sesama.  Sebagian orang menyebutnya bahwa hidup ini untuk pelayanan (sevanam).

Dalam konteks pelayanan ini, sebagaimana saat ini PP APHB memberikan bantuan kepada sesama untuk meringankan bebannya di saat hari raya suci Galungan dan Kuningan. “Terwujudnya doa yang diucapkan tentu menjadi harapan kita bersama untuk meringankan sesama di hari kemenangan Dharma melawan Adharma,” jelasnya.

Eka Sura Adnyana, selaku Ketua Panitia menjelaskan pelaksanaan Dharma Sewanam ini adalah rangkaian HUT ke-4 dari Aliansi Pemuda Hindu Bali, dan juga untuk menyambut pelaksanaan hari raya suci Galungan dan Kuningan.

Dharma Sewanam ini sangat berkaitan dengan tradisi ngejot di Bali. Tradisi Ngejot adalah berbagi bersama, saling merasakan, dalam cinta kasih sesama menyama braya. Pemilihan tempat di Desa Bantas Tabanan kali ini merupakan wujud komitmen dari APHB yang turun di setiap kabupaten/kota di provinsi Bali.

Di akhir kegiatan, Eka Sura menjelaskan kutipan sloka veda “Paropakarah punyaya papayaparapidana”, artinya: siapa pun yang hidupnya untuk melayani orang lain (para upakara) akan mendapatkan kemuliaan, siapa pun yang menyakiti orang lain (para pidana) akan mendapatkan papa. Dan tidak lupa juga mengucapkan terima kasih atas sinergi bersama kepada semua pihak di antaranya MPR RI, PK APHB Tabanan, dan Pemerintah Desa Bantas Tabanan.(ist)