Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur? Ini Penyebabnya!

(Baliekbis.com), Menurut National Sleep Foundation, mereka yang memiliki gangguan tidur mengalami sakit kepala dua, hingga delapan kali lebih sering. Informasi selengkapnya mengenai hubungan antara terlalu banyak tidur dan sakit kepala berikut ini:

  1. Masalah Pernapasan dan Mendengkur

Jika kamu mendengkur, ini bisa menjadi indikator masalah pernapasan. Jika tidak bernapas dengan benar, ini tidak hanya mengganggu tidur, tetapi juga dapat meningkatkan risiko sakit kepala setelah bangun.

Mendengkur juga bisa menjadi tanda apnea tidur obstruktif, yang dapat mencakup gejala-gejala, seperti berhenti bernapas saat tidur, terbangun-bangun saat tidur malam, keringat saat tidur malam, dan sensasi kantuk di siang hari karena tidak mendapatkan istirahat yang cukup di malam hari.

  1. Menggertakkan Gigi saat Tidur

Bruxism atau menggertakkan gigi saat tidur malam kerap tidak disadari. Jika kamu kerap melakukan ini, terutama saat tidur, maka bisa memicu terjadinya sakit kepala saat bangun tidur.

Kondisi ini juga bisa berhubungan dengan mendengkur dan apnea tidur. Menggertakkan gigi juga dapat menyebabkan otot-otot tegang di siang hari serta sakit kepala saat bangun.

  1. Kehamilan

Kehamilan dapat menyebabkan kelelahan yang bisa membuat kamu lebih sering tidur siang, tetapi terkadang terbangun dengan sakit kepala. Ini bisa dari berbagai faktor, termasuk:

  • Dehidrasi.

  • Gula darah rendah.

  • Hormon.

Pastikan untuk minum cukup cairan (dan meminimalkan kafein yang dapat menyebabkan dehidrasi) dan sering makan.

  1. Posisi Tidur

Posisi tidur dan kenyamanan dapat menjadi pemicu sakit kepala saat baru bangun tidur.  Perhatikan posisi bantal karena penempatan leher dapat menyebabkan ketegangan otot yang mengakibatkan sakit kepala.

National Sleep Foundation merekomendasikan menggunakan bantal yang dapat menahan kepala dan leher dalam posisi netral, artinya tidak miring sama sekali. Jika kamu tidur siang karena kurang tidur di malam hari karena insomnia, ini juga bisa menjadi pemicu sakit kepala.

Sejatinya perubahan perilaku tidur dapat mendorong tidur nyenyak, teratur, dan mengurangi sakit kepala. Perubahan sederhana, seperti menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten serta tidur antara 7 dan 8 jam sehari, dapat membuat kesehatan lebih baik. Perubahan gaya hidup sederhana dapat memberikan perbedaan yang signifikan terkait pola tidur dan kesegaran saat bangun.  (ist)