Sahkan Laporan Tahunan Tahun 2018, PT SMART Tbk Bagikan Dividen Final Rp 750/ Saham

(Baliekbis.com),Pemegang saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (”SMART” atau ”Perseroan”) menyetujui dan mensahkan Laporan Tahunan Perseroan dan
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018.

Persetujuan tersebut dikukuhkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (”RUPST”) Perseroan, Selasa (18/6/2019). Pada saat yang sama, pemegang saham Perseroan menyetujui pembagian dividen final sebesar
Rp750 per saham atau sebesar 22% dari saldo laba per 31 Desember 2018. RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri Drs. Endro Agung Partoyo sebagai Komisaris Independen Perseroan serta menyetujui pengangkatan Rahmat Waluyanto sebagai Komisaris Independen Perseroan sebagai penggantinya.

Adapun sususan Dewan Komisaris Perseroan yang baru sampai dengan berakhirnya RUPST Perseroan tahun 2020 yakni Komisaris Utama Franky Oesman Widjaja, Wakil Komisaris Utama Muktar Widjaja,Wakil Komisaris Utama Budi Wijana, Komisaris Independen masing-masing Prof. Dr. Teddy Pawitra, Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan dan Rahmat Waluyanto serta Komisaris Rafael Buhay Concepcion, Jr.

Adapun kinerja perkebunan kuartal pertama 2019,
per 31 Maret 2019, luas area tertanam Perseroan adalah 137.600 hektar, terdiri dari 106.300 hektar area inti dan 31.300 hektar area plasma. Dari total area tertanam tersebut, 133.800 hektar merupakan area menghasilkan dan 3.800 hektar merupakan area belum menghasilkan.

Selama kuartal pertama tahun 2019, Perseroan memanen 621 ribu ton tandan buah segar (TBS), lebih tinggi 20% dibandingkan panen kuartal pertama tahun 2018. TBS tersebut diolah di 16 pabrik kelapa sawit dengan jumlah kapasitas 4,2 juta ton per tahun. Perseroan memproduksi minyak sawit (“CPO”) dan inti sawit (“PK”) masing-masing sebesar 145 ribu ton dan 38 ribu ton pada kuartal yang sama, tumbuh masing-masing 21% dan 28% dibanding kuartal pertama tahun lalu.

Tingkat ekstraksi minyak sawit adalah 21,5% sedangkan tingkat ekstraksi inti sawit mencapai 5,6%. Meskipun dipengaruhi oleh penurunan harga pasar internasional CPO, kinerja SMART pada kuartal I 2019 mengalami perningkatan, didukung oleh tumbuhnya kuantitas penjualan termasuk juga penjualanbiodiesel.

Penjualan bersih naik 11% mencapai Rp 9,4 triliun. Laba usaha dan EBITDA juga meningkat menjadi masing-masing Rp 433 miliar dan Rp 795 miliar, sejalan dengan naiknya laba kotor. Hal ini menghasilkan peningkatan laba bersih menjadi sebesar Rp 480 miliar.

Posisi keuangan SMART per 31 Maret 2019 tetap kuat, dengan jumlah aset yang sedikit menurun menjadi Rp 28,4 triliun. Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary Perseroan, Jimmy Pramono menyatakan gembira melihat pencapaian SMART pada kuartal pertama tahun 2019 di tengah harga pasar CPO yang bergejolak.

“Model bisnis kami yang terintegrasi, khususnya operasi bisnis hilir telah membantu kinerja Perseroan secara keseluruhan. SMART akan terus memperkuat keunggulan kompetitifnya melalui inovasi yang mutakhir dan praktik yang berkelanjutan,” jelasnya. Mengenai prospek industri, Jimmy Pramono mengaku yakin minyak kelapa sawit akan tetap merupakan solusi yang logis dan efisien dalam memenuhi peningkatan permintaan minyak dan lemak pangan dunia di tengah ketersediaan lahan tanaman yang terbatas.

Permintaan dari sektor energi baik domestik maupun global juga meningkat dengan kompetitifnya harga biodiesel dibanding minyak bumi. “Kami berharap perkembangan yang lebih positif atas
permintaan biodiesel akan terus berlanjut sejalan dengan realisasi mandat biodiesel Indonesia selama
kuartal pertama 2019 yang memenuhi target,” ujarnya. (ist)