Sabu-Sabu Tak Bertuan Ditemukan di Lapas Anak

(Baliekbis.com), Kasus peredaran narkotika di Karangasem semakin marak, terbukti dengan ditemukannya narkotika yang diduga berjenis sabu-sabu di halaman depan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kelas II Karangasem pada pukul 09.00 wita, Selasa (23/5).Barang yang diduga Narkotika berjenis Sabu-sabu tersebut pertama kali ditemukan oleh Kepala seksi pengawasan dan penegakan disiplin LPKA I Putu Astrawan, pada saat melaksanakan kegiatan bersih-bersih di lingkungan taman LPKA II Karangasem.

Awalnya barang yang tersimpan dalam bungkus rokok tersebut dikira sampah bungkus rokok biasa, saat dipungut sempat diremas sebelum dibuang kemudian dari bungkus rokok tersebut jatuh beberapa bendel plastik klip, diantara bendelan plastik tersebut ada dua paket yang diduga narkotika berjenis sabu-sabu.
Dari dua bungkus paket tersebut salah satunya sudah dibungkus dengan tisu seberat 4,27 gram dan yang satunya lagi masih terbungkus plastik bening seberat 5,25 gram. Barang yang diduga sabu-sabu tersebut ditemukan di sebuah bungkus rokok pada batang kayu bekas tebangan dalam keadaat di tutupi dengan batu.
“Untuk pemiliknya kami belum tau karena barang tersebut berada di luar lapas, berdasarkan pengamatan kami, saya yakin barang tersebut bukan milik anak-anak binaan kami, karena dari hasil tes yang rutin dilakukan tidak ditemukan indikasi ada yang memakai barang tersebut,” ujar Kepala LPKA kelas II Karangasem Haryoto,Amd.IP,S,Sos.

Kejadian penemuan barang tersebut langsung dilaporkan ke Polres Karangasem. 
Dipimpin Kasat Narkoba Polres Karangasem AKP Agus Trisnadi,SH bersama empat anggotanya langsung melaksnakan olah TKP dan melakukan penggeledahan diselururh ruangan LPKA. Dari hasil penggeledahan tersebut tidak ditemukan barang-barang yang berkaitan dengan penemuan barang yang diduga sabu-sabu tersebut.

“Kami akan terus melakukan penyelidikan dan meng intruksikan kepada seluruh pegawai Lapas agar memfoto stiap orang yang datang dan mendekati areal tersebut terlebih jika ada gerakan yang mencurigakan,” kata Trisnadi. (bp)