Revolusi Mental melalui Media Sosial

(Baliekbis.com), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Pemerintah Provinsi Bali, Selasa (25/7/2017)  menggelar pelatihan media sosial bagi pelajar dan sarasehan netizen di Provinsi Bali. Sebagaimana press release yang diterima Bali Ekbis, kegiatan ini merupakan inisiasi Kemenko PMK untuk mengajak pelajar dan netizen memanfaatkan media sosial secara bijak dan positif sebagai implementasi dari ajakan perubahan Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Acara dibuka Kabid SMA Dinas Pendidikan Provinsi Bali, dilanjutkan diskusi interaktif dengan para peserta yang merupakan 50 perwakilan pelajar dan 6 guru terpilih dari 3 kabupaten/kota yakni Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung. Para peserta diberikan materi mengenai revolusi mental dan peran pelajar sebagai agen perubahan yang disampaikan Harod Novandi dari Sekretariat Revolusi Mental Kemenko PMK. Narasumber lainnya adalah Geri Sugiran, Relawan TIK Pusat Lazuardi dan Sandy dari Tim Media Digital. Ketiga narasumber tersebut menyampaikan pentingnya menggunakan media sosial secara bijak dalam menyikapi perkembangan digital saat ini khususnya di kalangan generasi muda.

Peserta juga dilatih untuk peka deteksi terhadap berita hoax/bohong dan memperbanyak posting konten positif. Para peserta ini akan menjadi duta positif bermedia sosial di masing-masing sekolah dan dapat menyebarkan atau memviralkan hal positif di kalangan pelajar dan masyarakat umum. Pada hari yang sama, pada sore harinya juga digelar sarasehan relawan TIK bersama netizen di Provinsi Bali yang dihadiri Dinas Kominfo Provinsi Bali, Relawan TIK Pusat, Ketua Pengurus Relawan TIK Provinsi Bali.

Diskusi malam yang hangat dan interaktif ini menghasilkan komitmen para netizen di Bali untuk menyebar postingan positif untuk perubahan karakter bangsa dan peka terhadap pemberitaan yang merusak atau berita hoax. Pelaksanaan pelatihan media sosial bagi pelajar dan sarasehan netizen ini, digelar di 34 provinsi dan diakhiri kompetisi postingan media sosial terbaik “Ayo Berubah” bagi para pelajar pada bulan Novermber-Desember 2017. Diharapkan kalangan pelajar dan para relawan TIK serta para netizen dapat berkontribusi menyebarkan ajak perubahan melalui #AYOBERUBAH yang dapat diviralkan dan menjadi contoh baik dalam menginformasikan berbagai hal terkait melayani, bersih, tertib, mandiri dan bersatu. (ist)