Reses “Kedaulatan Pangan”, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Profesi Pertanian Tetap Menjanjikan, Semua Orang Butuh Makan

(Baliekbis.com), Profesi ke depan yang paling tetap laku dan menjanjikan adalah pertanian karena semua orang butuh makan. Karena itu potensi di sektor ini harus terus bisa dikembangkan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya

“Alangkah baiknya kalau anak-anak (siswa) di SMK ini diasramakan agar anak-anak yang tidak mampu dari seluruh Bali bisa kumpul dan belajar mengurus tanaman secara maksimal,” ujar Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika, M.M. saat kegiatan reses melalui vidcon dengan jajaran pendidik di SMKN 1 Petang Badung, Rabu (21/4).

Dipandu tim ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja, reses yang mengangkat tema: “Kedaulatan Pangan dalam Dimensi Pendidik-Generasi” juga dihadiri Kepala SMKN 1 Petang I Wayan Mustika dan jajaran guru serta siswa SMKN 1 yang menekuni konsentrasi agrobisnis dan agrowisata.

Mangku Pastika menjelaskan teknologi pertanian saat ini sudah sangat maju. Sekarang sawo bisa lebih besar dari kepala manusia ukurannya. Pemasaran juga makin berkembang. “Karena itu marketing tidak boleh malu-malu. Kalau malu ya gak bisa jualan. Kalau mau promosikan lemon harus tau lemon itu gunanya apa, mengandung vitamin apa. Siapa yang mau maju harus pintar ngomong, lebih bagus lagi kalau bisa pakai bahasa Inggris,” ujar Mangku Pastika.

Kepala SMKN 1 Petang I Wayan Mustika

Dicontohkan kalau jual lemon di pasar tradisional, jelas tidak laku, tapi lemo pasti laku. Sebab yang pakai lemon golongan menengah ke atas. “Jadi liat dulu pasarnya ada atau tidak. Liat market survey. Belum tentu barang bagus akan laku karena tergantung kebutuhannya di masyarakat. Ada price, placement dan promotion,” ujarnya.

Mantan Gubernur Bali dua periode ini di awal paparannya mengatakan ketika mulai menjabat mau menghidupkan kembali SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas), tapi ternyata animonya tidak ada. “Jadi saya buatkan SMA Bali Mandara, sekolah khusus untuk anak-anak yang sebelumnya tidak mampu bersekolah,” jelasnya.

Mangku Pastika melihat satu-satunya SMK Pertanian yang masih hidup yaitu yang di Petang. “Sekolah ini saya kira adalah salah satu upaya untuk alih generasi, mengajak anak muda agar mulai bertani, menjadi petani muda keren menggantikan petani-petani tua. Jadi dengan marketing yang lebih baik, kehidupan para petani akan membaik. Yang penting semangat untuk bertani itu,” ujarnya.

Ditambahkan di Bali, faktor yang menyedot pemuda adalah pariwisata. Dunia pariwisata ke depan akan sangat berubah. Dulu orang bisa jadi guide, sekarang orang bisa mencari sendiri di google. Dulu orang perlu supir, sekarang sewa sendiri pakai google map. Jadi tidak ada pilihan lain, orang harus beralih profesi.

Namun yang pasti semua orang perlu makan, ini yang harus disiapkan. Yang menyiapkan adalah para petani, nelayan dan peternak. Yang mengurus distribusinya supaya lancar yakni agribisnis yang harus mengerti harga pasar, selera dan kebutuhan konsumen.

“Jadi kita harus menyesuaikan dengan teknologi, orang sekarang bisnis jarang sekali pameran, sebab pemasarannya sudah online,” ujar Mangku Pastika mencontohkan.

Sementara Kepala SMKN 1 Petang Wayan Mustika menjelaskan sekolahnya memiliki 47 orang guru dan pegawai serta siswa seluruhnya 332 orang. Siswa ada dari Plaga (Badung), Bangli dan bahkan Singaraja.

“Kami kedepankan 3 hal terkait penerapan Tri Hita Karana. Sebab tanpa ada alam, tidak akan ada kehidupan yang lebih baik,” ujar Mustika. (bas)