Reses Dr. Mangku Pastika,M.M.: G20 Harus Bisa Dimanfaatkan untuk Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi

Covid-19 ini menyebabkan pariwisata tanpa arah. Untung ada G20. Hotel bintang diselamatkan karena G20. Namun harus dipikirkan bagaimana para pelaku UMKM, mereka dapat apa?

(Baliekbis.com), Meski kegiatan G20 banyak terpusat di kawasan Nusa Dua, namun moment pertemuan dunia ini harus dimanfaatkan untuk membangkitkan pariwisata Bali.

“Penting jadikan G20 untuk menggerakkan roda pariwisata dan ekonomi dengan melibatkan semua stakeholder,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat kegiatan kudapil yang mengangkat tema “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian di Bali: Upaya Pemulihannya” di Bounty Cruise Benoa, Selasa (27/9).

Kudapil yang dipandu tim ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja tampil sebagai sebagai narasumber tokoh pariwisata yang juga Owner Bounty Cruise Gede Wirata. Dalam reses penyerapan aspirasi ini mengemuka soal kondisi pariwisata pasca-covid, peluang serta masalah kemacetan.

Mangku Pastika menambahkan menghadapi tantangan ke depan, kualitas SDM harus mendapat perhatian sehingga bisa mengikuti perkembangan dunia global. “Keberhasilan vaksinasi memberi kepercayaan dunia khususnya kepada Bali, jadi ini harus dipersiapkan dengan baik,” tambah mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Diakui pariwisata Bali saat ini banyak ditopang oleh peserta KTT G20 dari bulan Maret lalu. Mereka dominan menggunakan tempat MICE dan hotel berbintang 5 (di Nusa Dua). Dalam menyikapi trend pariwisata tersebut, diharapkan pelaku pariwisata bisa lebih kreatif dan inovatifinovatif dengan mencari peluang-peluang baru.

Sementara Gede Wirata mengatakan meski kunjungan wisman mulai bergeliat namun jumlahnya masih jauh dari sebelumnya. NamJun ia melihat kemacetan lalu lintas bukan karena kehadiran wisman.

Mantan Ketua Kadin Bali ini menyebutkan dari 23 maskapai yang ke Bali baru membawa sekitar 5 ribuan wisman seharinya. Padahal sebelum covid rata-rata 35 ribuan. “Jadi kalau jalan-jalan terlihat macet karena banyaknya kendaraan sewaan yang melayani domestik sebab tarifnya relatif murah. Jadi wisatawan lebih memilih kendaraan sewaan itu,” ujar Wirata.

Meski demikian, tokoh pariwisata Bali ini tetap menaruh harapan besar terhadap pariwisata. Ia mencontohkan wisman yang menikmati Bounty Cruise mulai naik sejak beroperasi kembali pertengahan Agustus ini. “Kalau sebelum covid bisa rata-rata empat ratusan sekarang sudah seratus. Kebanyakan India dan turis Asia lainnya, ” tambah Wirata yang hari itu tengah melakukan berbagai persiapan terkait World Tourism Day 2022 pada Selasa (27/9).

Kegiatan ini jelasnya sebagai ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang sudah berhasil melakukan vaksinasi sehingga dunia kembali percaya kepada Bali. Kegiatan itu juga sekaligus mendukung program “Bali Bangkit”.

Wirata menjelaskan road map pariwisata Bali mengalami perubahan yang signifikan akibat dampak pandemi Covid-19. Pariwisata juga dipengaruhi oleh situasi global, khususnya dampak invasi Rusia ke Ukraina, termasuk ketegangan Cina dan Taiwan. “Jadi kita juga harus cermat terhadap info di media sosial, jangan sampai korban hoax,” tambahnya. (bas)