Reses Dr. Mangku Pastika: Perlu Kreatif Membaca Peluang di Tengah Pandemi Covid-19

(Baliekbis.com), Pandemi Covid-19 memang membawa dampak buruk bagi ekonomi Bali akibat terpuruknya sektor pariwisata yang selama ini memberi pemasukan sangat besar.

Namun pandemi tak seluruhnya menyebabkan sektor ekonomi tak bergerak. “Banyak sektor masih bisa tumbuh asal kita kreatif dan bisa memanfaatkan peluang yang ada. Sebab andalan Bali bukan hanya pariwisata,” ujar Anggota DPD RI Perwakilan Bali (B.66) Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat reses penyerapan aspirasi via vidcon, Selasa (15/12) di Denpasar.

Penyerapan aspirasi dengan tema “Optimalisasi Penyerapan Modal di Era Pandemi Covid 19” yang menghadirkan narasumber dari Bank Mandiri, Bank BNI Denpasar serta NCPI Bali dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Mangku Pastika mengingatkan agar jangan terlalu berpikir global, tapi harus tahu perkembangan lokal (act locally), apa yang bisa dikerjakan orang Bali selain pariwisata. “Singapura awalnya bukan pariwisata. Industri lain juga dikembangkan. Jadi ketika pariwisata anjlok, negara ini masih tetap hidup,” jelas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Dr. Made Mangku Pastika,M.M.

Jadi Singapura tak mau memble dengan kondisi pandemi yang terjadi. Tapi mereka justru putar otak. Seperti yang kini dilakukan di Bandara Changi yang menyiapkan (jual) vaksin terbaik bagi pengunjung yang datang.

Hal yang sama dilakukan Cina dengan menjual vaksin yang bisa menghasilkan triliunan rupiah.
“Pandemi ini sebenarnya bisa bawa peluang bisnis, tergantung otak kita. Jadi perlu kreatif membaca peluang di tengah pandemi ini,” tambah Mangku Pastika.

Bagi Bali tambahnya beberapa sektor bisa dikembangkan baik pertanian (dalam arti luas), UMKM dan industri lainnya. “Cuma masalah permodalan selalu menjadi kendala. Jadi menjadi hal penting menghadirkan yang punya modal (bank) untuk bisa membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi,” jelas Mangku Pastika.

Yessy Aktaina Pemimpin Sentra Kredit Kecil BNI Denpasar mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk mendukung permodalan UMKM agar terus bertumbuh. Selain KUR, BNI juga menyalurkan dana PEN yang nilainya triliunan rupiah. “BNI dijatah PEN Rp5 triliun,” jelasnya. Hal senada disampaikan Sugrah dari Bank Mandiri yang dalam penyaluran PEN dijatah Rp10 triliun dan telah merealisasikannya hingga puluhan triliun.

Sementara Ketua NCPI (Nawa Cita Pariwisata Indonesia) Bali Agus Maha Usadha mengingatkan ke depan Bali bisa memanfaatkan sektor lain seperti kesehatan, pendidikan juga pertanian untuk pengembangan ekonominya. (bas)