Reses Dr. Mangku Pastika, M.M., Petani Berharap Simantri Terus Dikembangkan

(Baliekbis.com), Petani berharap program Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang telah banyak dirasakan manfaatnya agar terus dikembangkan.

“Kalau bisa kami dibantu bibit lagi dan peralatan untuk pengolahan,” ujar I Made Suparna, Ketua Simantri 494 Catur Eka Sari Desa Panggul Badung saat kegiatan Reses Anggota DPD RI Dapil Dr. Made Mangku Pastika, M.M. belum lama ini.

Reses dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara. Hadir pula mendampingi kelompok Simantri Perbekel Desa Panggul Kadek Sukarma.

Simantri 494 Catur Eka Sari berdiri sejak tahun 2014 dan telah dirasakan manfaatnya. Karena itu Suparna,dkk berharap program Sumantri ini bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

Selain menghasilkan anakan sapi, petani juga mendapatkan pupuk dari kotoran dan urine sapi untuk mendukung pengembangan pertanian. “Pupuknya selain dimanfaatkan anggota juga ada yang secara langsung dijual,” ujarnya.

Sementara itu, Mangku Pastika menjelaskan dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur Bali 2008-2018, Simantri menjadi salah satu program unggulan Program Bali Mandara. Hingga akhir menjabat sudah terbentuk 800-an kelompok Simantri dimana tiap kelompok dibantu sapi betina 20 ekor.

“Kalau ini dikelola secara tepat hasilnya sangat luar biasa dan bisa meningkatkan pendapatan petani secara signifikan,” jelas Mangku Pastika.

Sebab dari hasil kajian, selain indukan sapi tiap tahun bisa beranak, juga dari kotoran dan urine sapi bisa memberi hasil tambahan berupa pupuk dan gas.

“Satu induk sapi setiap hari menghasilkan urine rata-rata 5 liter dan hasil kompos dari kotoran sapi yang cukup besar,” jelasnya.

Karena itu, Mangku Pastika minta Kelompok Simantri agar intensif mengembangkan ternak dan melestarikan sapinya sehingga bisa menambah pendapatan petani. “Ini sudah sangat bagus, yang penting konsisten merawat agar sapi-sapi ini terus berkembang biak,” pesannya.

Mangku Pastika belakangan ini melakukan kunjungan ke beberapa kelompok Simantri sekalivus untuk mengetahui perkembangannya di lapangan. Dengan demikian bisa dicarikan solusinya bila ada masalah.

Dijelaskan jika dapat terbentuk lebih dari 1.000 unit Simantri, maka sebagian kebutuhan pupuk organik bisa terpenuhi dan Bali bisa menjadi Pulau Organik. “Cita-cita besarnya ya ingin mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik dan Pulau yang Sehat,” ujarnya. (bas)