Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: Mahasiswa Jangan Hanya Kejar Cepat Tamat

(Baliekbis.com), Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat di bangku belajar setelah tamat sehingga bisa mendapatkan penghasilan sekaligus membuka lapangan kerja.

“Jangan hanya berpikir asal cepat tamat dan dapat nilai tinggi. Percuma kalau tamat tak bisa kerja sehingga hanya akan menambah jumlah pengangguran,” ujar Mangku Pastika saat melakukan reses di Agro Learning CenterCenter (ALC) Denpasar, Selasa (26/7).

Reses yang bertajuk “Smart Farming Berbasis Teknologi” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja dihadiri sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian Udayana dari berbagai jurusan di antaranya agro teknologi.

Mangku Pastika menceritakan ketika menjabat Gubernur 2008-2018, kerap diminta memberikan sambutan saat acara wisuda. “Yang saya katakan antara lain ‘hari ini anda menjadi mahasiswa, tapi setelah wisuda disebut sarjana. Kalau kemudian tidak bekerja maka akan dikatakan pengangguran’. Jadi akan menambah jumlah pengangguran kalau tak kerja,” ujar Mangku Pastika.

Karena itu mahasiswa diminta selain rajin ke kampus juga aktif mencari ilmu pengetahuan dan keterampilan di lapangan, ketemu pakar yang hebat dan ahli di bidangnya termasuk para praktisi.

“Temui para tokoh, ahli teknologi pertanian dan belajar praktik di lapangan sehingga setelah tamat bisa jadi pelaku usaha. Selain belajar teknologi juga cara bisnisnya sebab ini yang menentukan pasarnya,” tambah Mangku Pastika.

Dikatakan pula, bergelut di sektor pertanian bisa lebih menjanjikan asal tekun dan diimbangi teknologi yang akan bikin pekerjaan jadi lebih mudah, ringan dan cepat serta pasti.
Dicontohkan adanya Komunitas Petani Muda Keren dengan “smart farmingnya” mampu berkembang. Juga kelompok tani penerima program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).

“Ikut aktif dalam organisasi kemahasiswaan juga penting untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat dan membangun jejaring,” tambah penggagas Forum Bali Bebas Bicara Apa Saja (FBBBAS) ketika menjabat Gubernur Bali.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah mahasiswa mengaku sempat mendatangi kelompok simantri di desanya. Agung Surya Saputra, salah satu perwakilan mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana mengatakan kelompok tani penerima program Simantri  dinilainya sangat bermanfaat bagi petani.

Karena itu, ia berharap Simantri bisa eksis lagi karena dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Namun, persoalannya para petani sudah tidak lagi mendapatkan tenaga pendampingan dan bantuan subsidi, sehingga hal itu membuat mereka tidak optimal.

Terkait Simantri, Mangku Pastika menjelaskan sejatinya program itu untuk mendukung Bali Organik selain memberdayakan petani. Sebab dari kotoran ternak sapi Simantri ini bisa diolah menjadi pupuk organik dan ini menjadi pendapatan langsung petani. “Sedangkan anak sapi yang lahir hanya sebagai bonus. Yang utama itu hasil kotorannya,” tambahnya.(bas)